BONDOWOSO, beritalima.com – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Bondowoso menyebut telah ada sekitar 80 persen guru dari total sekitar 8ribuan orang. Mereka merupakan tenaga pendidik dan kependidikan di tingkatan PAUD, TK, SD, dan SMP se-kabupaten.
Plt Kepala Dikbud Bondowoso, Haeriyah Yuliati, menerangkan, masih tersisa sekitar 1.700an guru yang belum divaksin.
“Dari jumlah 8ribu sekian, itu masih sisa sekitar 1.700 yang masih belum vaksin. Itu laporan seminggu lalu, bisa jadi minggu-minggu barusan sudah ada penambahan lagi,” katanya.
Karena itulah, kata Haeriyah, pihaknya berkomitmen bersama Dinas Kesehatan bahwa vaksinasi terhadap tenaga pendidikan ditargetkan bisa tuntas sebelum pembelajaran tatap muka (PTM) dilakukan.
Sebagaimana harapan dan rencana Kemendikbud pada tahun ajaran baru 2021, atau sekitar bulan Juli.
“Sudah komitmem untuk menuntaskan sebelum ajaran baru,” tuturnya.
Ia menegaskan semua guru tak bisa menolak divaksin. Karena ini wajib, bahkan jika enggan divaksin tak bisa mengajar..
Kecuali, mereka yang memang secara medis tidak memungkinkan untuk divaksin.
Ditanya perihal evaluasi dari pelaksanaan uji coba PTM di lembaga pendidikan, kata Haeriyah, sejauh ini tak ada klaster sekolah. Diharapkan untuk seterusnya seperti itu.
Terlebih memang, pihaknya terus menekankan agar pelaksanaan PTM wajib sesuai protokol kesehatan. Seperti yang tertera dalam SOP yang telah dibuat dan disetujui oleh Satgas Covid-19 kabupaten.
Diberitakan sebelumnya, Untuk informasi, di Bondowoso Pelajar SD dan SMP di Bondowoso mulai mengikuti pembelajaran tatap muka sejak 20 Mei 2021 lalu. Ini disebut masih tahap uji coba.
Guru-guru sendiri secara berkala juga divaksin dengan model rayonisasi. Yakni, dibagi per wilayah melalui Puskesmas, untuk mempermudah layanan.
Kepala Dinas Kesehatan M. Imron dikonfirmasi Kamis (3/6/2021), mengatakan, untuk untuk guru SMK/SMA angkanya sudah mencapai sekitar 1.090 yang telah divaksin, dari total sekitar 1.800an.
“Sisanya akan terus berjalan,” ujarnya.(*/Rois)