JEMBER, beritalima.com | Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Jember mengajak camat dan kepala desa serius, menjalankan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat.
Perihal itu, disampaikan Bupati Jember H. Hendy Siswanto saat rapat koordinasi dengan perwakilan camat dan kepala desa di Pendopo Wahyawibawagraha, Rabu (7/7/2021).
Bupati menyampaikan, regulasi pemberlakuan PPKM Darurat adalah hukum tertinggi, karena menyangkut keselamatan hidup orang banyak.
Oleh karenanya, dia mengajak pemerintah, baik kabupaten, kecamatan serta pemerintah desa, serius dalam menjalankan PPKM Darurat ini.
“Utamanya para kades, selaku pemerintah yang paling dekat dengan masyarakat. Kades harus menjadi contoh bagi warganya, mengenai pelaksanaan PPKM Darurat,” ungkapnya.
Bupati menegaskan, PPKM darurat tidak dapat diartikan sebagai lockdown, karena konteksnya hanya dibatasi sebagian.
Kalau lockdown, kata Bupati, sama sekali tidak ada aktivitas. Sedangkan PPKM Darurat, masyarakat masih diperbolehkan beraktivitas dengan menerapkan protokol kesehatan.
“Oleh sebab itu, penanganan Covid-19 dan ekonomi harus tetap berjalan beriringan, sama-sama diperhatikan,” tegas Hendy.
Penerapan PPKM Darurat, pemerintah telah menyiapkan anggaran baik dari pemerintah pusat, provinsi dan kabupaten, dengan target warga tidak mampu.
Sementara, Wakil Bupati Jember KH. Muhammad Balya Firjaun Barlaman kepada warga Jember berpesan, kebijakan pemerintah ini sudah kemaslahatan bersama. Sudah sesuai dengan anjuran agama, maka warga negara harus mematuhi kebijakan ini.
“Andai ini kompak semua, mematuhi semuanya, maka saya yakin dalam waktu dekat pertolongan Allah SWT pasti akan turun,” pesannya. (Sug)
