Forkopimda Tulungagung Dampingi Kunker Menteri Sosial RI

  • Whatsapp

TULUNGAGUNG, beritalima.com- Kapolres Tulungagung AKBP Handono Subiakto SH, SIK, MH bersama Bupati Tulungagung Drs Maryoto Birowo, M.M.,Wakil Bupati H.Gatut Sunu Wibowo, S.E., dan Forkopimda mendampingi Kunjungan Kerja (Kunker) Menteri Sosial.

Kunker Menteri Sosial RI Tri Risma Harini di Desa Keboireng, Kecamatan Besuki, Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur. Sabtu (25/12/2021).

Kunjungan kerja tersebut, guna memastikan kesiapsiagaan lumbung sosial di kawasan pesisir selatan Jawa Timur.

“Berdasarkan kajian dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), diprediksi akan terjadi bencana di wilayah selatan pulau Jawa, semoga tidak terjadi, namun jika memang terjadi kita sudah siap siaga,” kata Menteri Risma.

Kementerian Sosial harus bergerak cepat dalam mengantisipasi cuaca ekstrem yang belakangan ini terjadi. Pihaknya, akan mendirikan lumbung sosial di beberapa wilayah selatan pulau Jawa.

“Jadi bukan hanya di daerah Desa Keboireng saja yang kita buat lumbung sosial, tapi sepanjang pulau Jawa bagian selatan,” tambahnya.

Lebih lanjut, Menteri Sosial menjelaskan, dengan mendirikan lumbung sosial mengantisipasi bila hal itu terjadi. Jadi modelnya memang seperti itu.

Menurutnya, hal penting saat mengevakuasi masyarakat, sehingga warga bisa menyelamatkan diri jika bencana itu terjadi. Maka diminta jalur evakuasi harus dilengkapi lagi walaupun sudah ada. Tulungagung ada tiga titik yang rawan bencana.

“Sedangkan untuk di Jawa Timur, nanti kita jalan setelah dari Tulungagung saya ke Trenggalek, kalau jumlah titik saya tidak hafal. karena, bukan wilayah administrasi, bukan kecamatan dan kelurahan. Semisal, kayak di Pacitan itu ada 9 titik, jadi bukan wilayah administrasi tapi wilayah tempat evakuasi atau penyelamatan,” tambah Risma.

Lebih lanjut Risma memaparkan, seperti memberikan beraneka kebutuhan yang dibutuhkan mereka dalam pengungsian. Seperti, persediaan air bersih dan siap minum, genset. Karena setiap ada kejadian biasanya listrik mati dan tidak bisa berkomunikasi, sehingga ini sangat menolong. Misalnya, untuk jaringan komunikasi bisa digunakan maupun untuk penerangan.

Disamping itu juga ada buffer stock makanan, untuk tenda nanti akan dikirim ada kasur, selimut, makanan siap saji, makanan anak ada perlengkapan untuk bayi,” paparnya.

“Sedangkan untuk Taruna Siaga Bencana (Tagana), sudah kita latih. bahkan, mereka dilatih berenang bersama Kopassus,” imbuhnya.

Menurut Risma, terkait masalah toilet darurat di wilayah bencana pihaknya telah mempersiapkan, namun lebih memprioritaskan daerah yang mengalami kerusakan hancur.

Sedangkan, untuk wilayah yang dianggap aman hal itu tidak perlu, sehingga hanya sebagai tempat pengungsian saja.

“Makanya, bekerjasama dengan BMKG karena yang mengetahui kondisi keamanan. kalau dianggap kondisi aman maka tidak perlu, jadi hanya sebagai tempat pengungsian saja,” pungkas Menteri Sosial. (Dst).

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait