SURABAYA, beritalima.com- Sebanyak 43 elemen yang tegabung dalam Forum Silaturrahmi Akbar Arek Arek Surabaya (Forsilatbars) menyatakan sikap komitmen ikut menjaga Kota Surabaya yang selama ini aman nyaman, dan kondusif,
Hal tersebut disampaikan kepada Kapolrestabes Surabaya, Kombes Pol Johnny Edizon Isir, S.I.K., M.T.C.P, di Polrestabes Surabaya.
Ketua Koodinator Forsilatbars, Cak Dullah, bersama para ketua elemen lainnya meyatakan bersedia membantu pihak kepolisian Polrestabes Surabaya untuk ikut menjaga situasi unjukrasa agar bisa berjalan kondusif dan damai.
“Himbauan kami kepada warga Surabaya yang akan ikut berunjukrasa bisa dilakukan dengan damai dan santun dalam menyampaikan aspirasinya. Jjangan mudah terprovokasi oleh pihak pihak yang tidak betanggung jawab,” kata Cak Dullah, Ketua Pemuda Pusura yang juga koordinator Forsilatbars.
“Harapan kami sebagai orang tua, dan kepada orang tua yang memiliki anak remaja untuk membatasi kegiatan disaat demonstrasi berlangsung. Karena diduga aksi kerusuhan, dan anarkisme unjukrasa tersebut, akibat ketidaktahuan dan ketidakmengertian apa yang di aspirasikan,” imbuhnya.
Kombes Pol Johnny Edizon Isir, S.I.K., M.T.C.P, menyambut dengan senang hati dukungan dari forum Silatbar ini
“Saya berterimakasih banyak atas masukan dan saran para penggerak organisasi yang bernaung di Forsilatbars. Tugas Polestabes Kota Surabaya memberikan pelayanan dan melindungi warga Surabaya dengan baik,” ujar Kombes Pol Johnny Edizon Isir, S.I.K., M.T.C.P.
Dari berbagai masukan, dijelaskannya, selain pengamanan, perlu juga membuka posko kesehatan, posko lainnya di beberapa titik unjuk rasa. Agar tidak terjadi mis komunikasi seperti 8 Oktober lalu. “Ini akan menjadi prioritas,” terangnya.
Kombes Pol Isir, menambahkan, warga Kota Surabaya, siapapun diperbolehkan menyampaikan pendapat asalkan dilakukan secara damai dan santun.
“Tapi kalau ada yang mulai anarkis akan dilakukan tindakan dengan tegas,” tegasnya.
Berikut peryataan sikap Forum Silaturrahmi Akbar Arek-Arek Surabaya. Mendukung penyampian aspirasi masyarakat yang dilakukan secara damai, emohon kepada pejabat dan intansi terkait untuk bersedia menemui dan menampung penyampian aspirasi dari masyarakat, dan menolak penyampian aspirasi yang dilakukan denagan cara kekerasan, pemaksaan kehendak, perusakan dan tindakan-tindakan mengarah ke anarkis dan kriminal.
Kemudian meminta dan mendukung aparat keamanan untuk mengambil tindakan tegas terhadap pelaku perusak, kerusuhan dan pelaku tindakan pidana lainya, serta meminta aparat keamanan untuk tidak bertindak reprensif dan mengawal masyarakat yang akan menyampikan aspirasi secara damai sesuai dengan kentuan yang berlaku. (Red).
