Fraksi Demokrat Nilai Ada Trend Penurunan Pencapaian Penghasilan Di Banyuwangi

  • Whatsapp

BANYUWANGI, beritalima.com – Fraksi Demokrat, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Banyuwangi, menilai ada trend penurunan selama 4 tahun berturut-turut dalam pencapaian Pendapatan Asli Daerah (PAD). Paling parah terjadi pada penyerapan pajak mineral bukan logam dan batuan atau galian C.

Hanya diangka Rp 191,9 juta ditahun 2017. Padahal ditahun sebelumnya, mencapai Rp 2,9 miliar.

“Kami berharap hal ini bisa dievaluasi secara cermat oleh eksekutif, agar tidak terjadi lagi dimasa mendatang,” ucap Ketua Fraksi Demokrat DPRD Banyuwangi, Handoko, dalam rapat peripurna penyampaian Pemandangan Umum Fraksi Terhadap Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD Tahun 2017, Rabu (6/6/20188).

Merosotnya PAD dari Retribusi Izin Mendirikan Bangunan (IMB) tahun 2017, duduk dirangking kedua. Hanya sebesar Rp 1,7 miliar. Padahal tahun 2016 mampu menembus angka Rp 2,2 milyar. Menurut Fraksi Demokrat, hal ini berbanding terbalik jumlah pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) disektor perumahan dan permukiman yang pertumbuhannya amat pesat di tahun 2017.

“Sedangkan yang perolehan PAD-nya nihil atau kosong, alias belum dipungut di tahun 2017 yaitu retribusi pengendalian telekomunikasi, retribusi pengelolaan limbah cair, serta retribusi uji laboratorium lingkungan. seandainya ketiga retribusi tersebut sudah dipungut, tentu bisa menghasilkan tambahan PAD diatas Rp 1 milyar,” jelas Handoko.

Dijabarkan, PAD tahun 2017 realisasi hanya mencapai 84,5 persen dari target. padahal tahun 2016 yang lalu, realisasi PAD telah mencapai 104,1 persen. Dari sini, dianggap ada penurunan kinerja perolehan PAD dari pihak eksekutif.

Selain itu, perolehan PAD ditahun 2017 sebesar Rp 388,9 milyar, hanya naik sebesar 5,7 persen, bila dibandingkan dengan perolehan ditahun 2016. Yakni sebesar Rp 367,8 milyar.

“Padahal perolehan PAD ditahun 2016 itu telah naik sebesar 6 persen dari perolehan tahun 2015, sebesar Rp 346,9 milyar. Dengan demikian telah terjadi trend penurunan capaian prosentase PAD selama 4 tahun berturut-turut sejak tahun 2014,” pungkas Handoko. (Bi)

beritalima.com
beritalima.com beritalima.com beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *