MADIUN, beritalima.com– Meski sedang mengalami sakit gagal ginjal, seorang Calon Jamaah Haji (CJH) asal Kota Madiun, Jawa Timur, nekad ingin tetap berangkat ke tanah suci. Padahal tim medis sudah merekomendasikan agar tidak berangkat. Apalagi, CJH yang juga seorang PNS di lingkungan Pemkot Kota Madiun ini, harus cuci darah dua kali tiap minggu.
Menurut Kepala Kantor Kementrian Agama (Kemenag) Kota Madiun, H Amir Shalahuddin, pihaknya sudah berusaha melakukan pendekatan agar yang bersangkutan tidak berangkat pada musim haji tahun ini.
“Kami sudah melakukan pendekatan agar yang bersangkutan tidak berangkat. Kami juga sudah sarankan untuk berobat dulu. Nanti jika sudah sembuh, tahun depan bisa berangkat. Tapi yang bersangkutan tetap ngotot minta berangkat,” kata Kepala Kantor Kemenag Kota Madiun, H Amir Shalahuddin, kepada wartawan, Rabu 10 Agustus 2016.
Jika yang bersangkutan tetap ngotot minta berangkat, lanjutnya, kalau dalam perjalanan terjadi suatu hal yang tidak diinginkan, pihaknya bisa mendapat teguran atau peringatan dari atasan. Baik itu Kantor Wilayah Jawa Timur maupun pusat.
Sekda Kota Madiun, H Maidi, mengatakan, akan segera menemui yang bersangkutan dan meminta agar ikhlas tidak berangkat haji pada musim haji tahun ini demi menjaga kesehatannya.
“Saya sudah menerima laporan dari Kakan Kemenag soal itu. Jika yang bersangkutan tetap ngotot, bisa jadi ijin tidak diberikan. Sebab, pergi haji harus ada ijin dari atasan. Semoga saja yang bersangkutan bisa memahami. Jika tetap ngotot, bisa jadi tidak saya ijinkan,” ujar Sekda Kota Madiun, H Maidi, kepada wartawan.
Untuk diketahui, jumlah CJH asal Kota Madiun pada musim haji tahun ini sebanyak 121 orang. Tapi satu orang meninggal dunia dan tinggal 120. Diantara PNS yang berangkat haji tahun ini yakni Kasubag Pemberitaan Bagian Humas dan Protokol Setda Kota Madiun, Erna Puspitasari.
Para CJH dari Kota Madiun yang berangkat hari Kamis (11/8), masuk kelompok terbang (Kloter) 8, sesuai rencana akan berangkat bersama CJH asal Magetan dan Surabaya. (Dibyo).
