Yogyakarta – Generasi milenial merupakan generasi yang mencolok dibandingkan generasi sebelumnya, milenial disinyalir memiliki kreativitas dan kemampuan memanipulasi teknologi terkini. Meski banyak pandangan negatif terhadap milenial, nyatanya milenial memiliki potensi tersembunyi yang perlu digali.
Guna memaksimalisasi potensi milenial, Sociopreneur Camp (SPC) 2019 menggelar Training Talents Mapping bersama Setyobudi, Manager ABHome. Pada sesi ini Budi menggunakan ragam pendekatan guna melihat bakat dan kemampuan 176 penerima manfaat Beastudi Etos sehingga memudahkan mereka dalam memetakan potensi besar dalam diri mereka.
“Setiap orang berhak mencapai kesuksesan serta menentukan masa depannya. Khusus bagi generasi milenial, banyak hal positif yang dapat dilakukan untuk mencapai kesuksesan, namun tak sedikit milenial yang bingung ingin menjadi apa di masa depan. Itulah pentingnya talents mapping diterapkan,” ujar Setyobudi.
Usaha untuk mengenali bakat dan potensi diri amat perlu dilakukan. Menurut Setyobudi dalam menentukan bakat milenial harus menggali bakat fisik dan bakat sifat. Konon bakat fisik hanya dimiliki orang tertentu saja, padahal bakat ini ada dalam diri siapapun. Sedangkan bakat sifat merupakan bakat yang ada di dalam diri semua orang.
“Jika milenial bingung bakat apa yang mereka punya, mereka hanya cukup melihat ke dalam diri mereka dan bertanya bakat mana yang belum mereka punya. Karena sejatinya semua orang punya bakat, bedanya beberapa belum menemukan bakat mereka,” tambahnya.
Dengan Talents Mapping ini, lanjut Setyobudi, milenial tak lagi fokus dengan kelemahannya dan cara mengatasinya, melainkan lebih melihat kepada kekuatan di dalam diri masing-masing. (AR)