Bekasi, beritaLima – “Dalam tradisinya di Indonesia, remaja selalu menjadi korban atau bahkan marketing dari penyalahgunaan Narkoba.
Kini, sudah saatnya remaja Indonesia menjadi pelopor revolusi mental untuk perubahan ke arah lebih baik”. Kata Derajad, ketua umum, dalam sambutannya pada sarasehan nasional di Aula SMAN 2, Bekasi, Selasa(29/11/2016).
Pria asal Jawa Timur itu juga mengatakan, narkoba adalah bisnis akbar yang menghasilkan milyaran rupiah. Oleh karena itu narkoba sulit diberangus. Memberangus narkoba sama halnya memberangus orang kaya menjadi miskin. Amat langkah orang kaya mau hidup melarat karena meninggalkan bisnis akbarnya. Disinilah, peran revolusi mental diperlukan.
Gamapena (Gabungan Mahasiswa Persaudaraan Etnis Nusantara) wadah yang menghimpun mahasiswa asal dari berbagai latar belakang. Sebagai badan otonom dari Persaudaraan Pemuda Etnis Nusantara (PENA) tentu saja memiliki visi dan misi tidak jauh bahkan mirip dari induknya, yaitu: bersifat terbuka bagi siapa saja, tidak membedakan latar belakang keyakinan agama, status sosial , keahlian dan profesi.
Sarasehan Nasional tersebut diikuti oleh siswa dan siswi dari beberapa sekolah SMA-Sederajat di kota bekasi. Tampak hadir pula dalam Sarasehan Nasional tersebut sebagai pembicara, Dr. Prasetijono MJ, MA (Staf Khusus Menko PMK), Dr. Endi Hariyono (Direktur Eksekutif Berdikari Center), Dik Dik Kusnadi Be. IP. S.Sos. MM (Kasubdit Masyarakat & pendidikan BNN). Dan gawe besar itu dimoderatori oleh Dinnur Garista Wirawan (Sekrataris Jenderal PENA).
(Red)
