Gangguan Tidur Di Era Pandemi, Kenapa..?

  • Whatsapp

Oleh :
DR. dr, Robert Arjuna FEAS
Bu Sofiani menepon saya bahwa dia sakit Covid selama 5 hari tak bisa tidur pulas padahal brrbaring terus di ranjang terus.sementara Pak mathiunus mengeluh susah tidur di era pandemi karena keluarganya terkena Covid yang sedang dirawat,Hpku berdering terus mendengar keluhan orang bahwa gangguan tidur di era pandemi yang berkepanjangan
bahkan ada yang meminta terus resepi obat tidur?

Apa itu Gangguan tidur?
Gangguan tidur (sleep disorder) adalah kondisi yang mengubah cara kamu tidur. Kondisi ini bisa mempengaruhi kesehatan, keselamatan, dan kualitas hidup kamu. Salah satu efek buruknya adalah kurang tidur dapat mempengaruhi kemampuan kamu mengemudi dengan aman dan meningkatkan masalah kesehatan lainnya.
Gangguan tidur adalah kelainan dari pola tidur seseorang. Hal ini akan menimbulkan penurunan kualitas tidur yang berdampak pada kesehatan dan keselamatan penderitanya.Gangguan tidur dapat ditandai dengan rasa mengantuk pada siang hari, kesulitan tidur pada malam hari, atau siklus tidur dan bangun yang tidak teratur. Gangguan tidur yang tidak ditangani dengan baik dapat meningkatkan risiko munculnya berbagai penyakit lain, seperti hipertensi dan penyakit jantung
Penyebab gangguan tidur:
1. Masalah kesehatan yang mengganggu tidur,( nyeri sendi, asma, gangguan pencernaan yang menimbulkan gejala maag, atau penyakit kronis lain)
2. enyakit mental, seperti depresi dan gangguan kecemasan.
3. Konsumsi obat mengandung kafein, antidepresan, atau stimulan yang mengganggu hormon melatonin.
4. Kebiasaan buruk sebelum tidur, seperti merokok, minum alkohol yang bisa mengganggu tidur, atau keseringan begadang.
5. Faktor lainnya yang dapat mengganggu tidur, termasuk genetik, giliran kerja pada malam hari, obat-obatan, dan pertambahan usia, sehingga sering timbul susah tidur pada lansia.

GANGUAN TIDUR BERMACAM MACAM:
1. Insomnia adalah selalu mengantuk di siang hari. Ada berbagai hal yang berpotensi menyebabkan hipersomnia atau tidur berlebihan. Salah satunya adalah depresi.).
2.Sleep apnea: merupakan gangguan umum yang membuat pernapasan Anda berhenti sementara saat tidur, dan sering membangunkan Anda. Jika Anda mengidap kondisi ini, Anda mungkin tidak ingat sudah terbangun beberapa kali saat tidur.
3. Hipersomnia adalah kondisi di mana kebutuhan tidur sangat panjang
4. Nightmare (mimpi buruk) : saat otak membuat seseorang bermimpi hal-hal yang meresahkan. Belum diketahui penyebab dari mimpi buruk. Namun, mimpi buruk yang terjadi pada anak diduga dipicu oleh rasa cemas atau takut bila jauh dari orang tuanya.
5. Sleep terror (teror tidur) terjadi pada anak-anak, terutama yang berusia 4-8 tahun. Penderita teror tidur dapat tampak ketakutan hingga berteriak ketika tidur. Kondisi ini dapat dipicu ketika anak sedang kelelahan atau demam.
6.Tidur berjalan istilah medis somnabulisme. Penderita kondisi ini sering bangun, berjalan, atau melakukan berbagai kegiatan dalam keadaan tidur, tetapi ia tidak menyadari apa yang dilakukannya.
7.Restless legs syndrome (RLS) atau sindrom kaki gelisah adalah kondisi yang disebabkan oleh dorongan yang hampir tak tertahankan untuk menggerakan kaki atau lengan Anda pada malam hari. Keinginan untuk bergerak muncul ketika Anda beristirahat atau berbaring.
8.Jet lag :merupakan gangguan sementara yang terjadi ketika Anda bepergian melintasi zona waktu. Gejala yang muncul bisa meliputi kantuk pada siang hari, kelelahan, sakit kepala, masalah perut, dan insomnia. Penerbangan yang semakin lama cenderung meningkatkan kemungkinan terjadinya kondisi ini.

Gejala Gangguan Tidur
1. Bangun dan tidur pada waktu yang tidak teratur.
2. Kesulitan tidur pada malam hari.
3. Tungkai yang bergerak tanpa perintah pada saat ingin tertidur.
4. Bernapas dengan irama yang tidak normal saat tidur.
5. Mengalami mimpi buruk, ketakutan, berteriak, atau berjalan ketika tidur.
6. Mendengkur, tersedak, mengertakkan gigi, atau berhenti bernapas selama sesaat, ketika sedang tidur.
7. Sering terbangun saat sudah tertidur dan sulit untuk tidur kembali.
8. Merasa tidak dapat menggerakkan badan ketika bangun tidur.
9. Sering mengantuk pada siang hari, sehingga dapat tiba-tiba tertidur pada waktu yang tidak wajar.
10. Kesemutan atau merasakan sensasi yang menjalar ke tangan dan kaki.
11. Otot terasa lemah atau sering merasa lelah.

PERLU WASPADA BILA SERING TERJADI GEJALA SBB:
1. Tertidur ketika sedang mengemudi.
2. Kesulitan untuk terjaga ketika sedang menonton televisi atau membaca buku.
3. Sulit berkonsentrasi saat di sekolah, kantor, atau di rumah.
4. Penurunan performa di tempat kerja atau sekolah.
5. Sulit mengingat sesuatu.
6. Lambat dalam merespons sesuatu.

LABORATORIUM :
1. Polisomnografi atau sleep study, untuk menganalisis level oksigen, gerakan tubuh, dan gelombang otak ketika tidur.
2. Electroencephalogram (EEG), untuk mengukur aktivitas listrik di otak.
3. Tes darah, untuk mendiagnosis penyakit tertentu yang dapat menyebabkan gangguan tidur.
4. CT scan, untuk melihat kemungkinan adanya kelainan di otak yang menyebabkan gangguan tidur.

CARA MENGATASI GANGGUAN TIDUR
1. Perubahan gaya hidup ;
a. Mengonsumsi lebih banyak makanan berserat, seperti sayuran dan buah-buahan.
b. Membatasi asupan gula dengan mengurangi konsumsi cemilan yang manis.
c. Rutin berolahraga.
d. Mengelola stres dengan baik.
e. Membuat jadwal tidur harian dan menaati jadwal tersebut dengan disiplin.
f. Mengurangi konsumsi kafein, terutama pada sore dan malam hari.
g. Mengurangi konsumsi alkohol.
h. Menghentikan penggunaan HP setidaknya 30 menit sebelum tidur untuk menghindari dampak negatif HP terhadap kualitas tidur
i. Tidak merokok.
j. Menjauhi kebiasaan tidur sepanjang hari pada hari libur, karena dapat mengubah pola tidur di hari kerja.
2. Psikoterapi :Salah satu contoh psikoterapi yang dapat dilakukan adalah terapi perilaku kognitif untuk mengubah pola pikir penderita gangguan tidur.
3. Penggunaan alat khusus ketika tidur
4. Obat-obatan (Obat penenang Obat antidepresan)

KOMPLIKASI GANGGUAN TIDUR
1. Penurunan libido.
2. Munculnya keriput dan kantung mata.
3. Sering lupa.
4. Peningkatan berat badan.
5. Penurunan konsentrasi, kemampuan penalaran, dan pemecahan masalah, sehingga sulit membuat keputusan.
6. Penurunan prestasi di sekolah atau performa di tempat kerja.
7. Gangguan mental, seperti depresi dan gangguan kecemasan umum.
8. Kecelakaan saat bekerja atau berkendara, karena menurunnya kewaspadaan.
9. Peningkatan risiko terkena penyakit, seperti hipertensi, diabetes, stroke, dan penyakit jantung.

PENCEGAHAN:
1. Menciptakan lingkungan untuk tidur yang baik.
2. Menghindari alkohol, kafein, dan rokok.
3. Tidaak bekerja hingga larut malam.
4. Tidur sesuai jadwal.
5. Rutin berolahraga.
Sesuai dengan dorong inspirasi dari berita metroTV yang sedang membahas tentang gangguan tidur maka saya mencoba menulis artikel ini sebagaimana sering dikeluhkan orang tentang Gangguan tidur di era pandemi, semoga anda tetap sehat walafiat melewati era pandemi ini dengan aman.
RobertoNews 1020: 《3.9.21(22,00)》
• Praktisi Dokter dan Penulis Ilmu Kesehatan.

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait