JAKARTA, Beritalima.com– Wakil Ketua Komisi VI DPR RI, Gde Sumarjaya Linggih mengatakan, perlu perhatian lebih terkait pembayaran insentif kepada tenaga kesehatan (nakes) yang bekerja di garda paling depan penanganan pasien Covid-19.
Politisi senior Partai Golkar dari Dapil Provinsi Bali ini mengatakan hal itu karena beban dan resiko yang ditanggung nakes di masa pandemi virus Corona (Cobid-19) tersebut begitu berat. Belum lagi nakes menanggung resiko terpapar Covid-19 baik terhadap dirinya maupun keluarga yang berinteraksi dengan nakes ketika berada bersama keluarga.
“Keselamatan rakyat adalah hukum tertinggi. Tanpa bermaksud mengesampingkan prosedur dan aturan main, seharusnya insentif untuk nakes diprioritaskan. Bayar tepat waktu. Bahkan jumlahnya mesti ditingkatkan. Dan tentu ini tidak sebanding dengan pengorbanan dan resiko yang nakes hadapi,” ungkap politisi yang akrab disapa Demer asal Bali ini.
Pernyataan Demer itu sebagai tanggapan atas berita pengunduran diri sejumlah nakes beberapa hari belakangan. Sebagaimana disampaikan Ketua Dokter Indonesia Bersatu, Eva Sri Diana Chaniago.
Eva mengatakan, sejumlah nakes resign (mengundurkan diri-red) dari pekerjaan di tengah lonjakan kasus Covid-19. Mereka mundur karena beban kerja dirasa berat dan insentif penanganan pandemi yang dijanjikan Pemerintah belum cair.
Selain memperhatikan insentif untuk nakes, Demer juga mengingatkan agar pemerintah segera menyelesaikan tunggakan kepada sejumlah rumah sakit yang memberikan layanan kepada pasein Covid-19. Pria kelahiran 22 Oktober 1965 itu berharap, kedua hal ini menjadi fokus dan prioritas pemerintah.
“Nakes dan Rumah Sakit, dua hal yang sangat vital dalam penanganan pasien Covid-19. Ini sangat menentukan dalam peningkatan angka kesembuhan. Tingginya kesembuhan adalah indikator keberhasilan kita dalam menghadapi pandemi Covid-19.
,” kata politisi senior ini dalam keterangan pers yang diterima awak media, Jum’at (16/7).
Politisi senior ini memandang, tantangan yang kita hadapi akibat pandemi Covid-19 ini amat berat. Seluruh sektor kehidupan kita, lebih-lebih sektor ekonomi mengalami kemerosotan.
Sebab itu, dia miminta seluruh elemen masyarakat berperan aktif dalam upaya keluar dari tantangan ini.
Beri kesempatan pemerintah untuk bekekerja dan rakyat patuh terhadap apa yang sedang diprogramkan.
Ibarat kapal yang mengalami kebocoran di tengah laut lepas, kerjasama seluruh nahkoda dan penumpang yang terpimpin menjadi kunci keberhasilan kita keluar dari ujian ini. “Bila itu terjadi, niscaya kesehatan masyarakat akan pulih dan perekonomian akan bangkit kembali,” demikian Gde Sumarjaya Linggih. (akhir)