LUMAJANG,beritalima.com- Apel siaga KARHUTLA digelar Perhutani KPH Probolinggo di petak 26C RPH Ranupakis BKPH Klakah SKPH Lumajang. Dalam hal ini membahas upaya mengantisipasi kebakaran hutan dan lahan, yang diperkirakan bisa terjadi saat puncak musim kemarau antara bulan Juli hingga Oktober 2020.
Belajar dari pengalaman kebakaran hutan dan lahan (KARHUTLA) di tahun 2015 dan 2019, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya meyakini solusi permanen dan pencegahan KARHUTLA bisa disusun. Hal ini juga menjadi representasi dari pemerintah presiden RI Joko Widodo pada Rakortas Karhutla tanggal 23 juni 2020 lalu.
Menyikapi hal tersebut, Perum Perhutani KPH Probolinggo selaku badan usaha pengelola hutan sangat apresiasi dan pro aktif terhadap pemerintah, baik pusat maupun daerah dalam upaya mengantisipasi kebakaran hutan dan lahan. Karhutla diperkirakan bisa terjadi saat puncak musim kemarau antara bulan Juli hingga Oktober 2020.
Atministratur Perum Perhutani Kesatuan Pemangku Hutan (KPH) Probolinggo, Imam Suyuti S Hut MM mengatakan, pihaknya langsung melakukan kegiatan apel siaga kebakaran. Tujuannya adanya bagaimana mempersiapkan Sumber Daya Manusia (SDM) dan peralatan yang dimiliki dalam menangani Karhutla. “Kalau kita melihat angka kebakaran hutan sampai dengan Juni 2020, ada sedikitnya 4 hektar lahan yang terbakar. Sementara untuk tahun kemarin dengan hitungan pada bulan yang sama yang terbakar mencapai 131 hektar, paling banyak dibawah tegakan pinus”, ungkap Sayuti, (27/07/2020).
“Apel siaga ini merupakan suatu bentuk kewaspadaan dan kesiapsiagaan kita dalam mengantisipasi terjadinya bencana KARHUTLA, terutama pada daerah yang rawan kebakaran. Seluruh stakeholder terkait dan pihak Perhutani di lapangan harus secepat mungkin dapat mensosialisasikan kepada masyarakat desa hutan untuk siap siaga menghadapi dan menanggulangi akan adanya bencana kebakaran hutan dan lahan tersebut. Sebab penanggulangan bencana kebakaran hutan bukan semata-mata tanggung jawab kita saja”, pungkas Suyuti.
Hal senada juga disampaikan Asper BKPH Klakah Soegiharto Aries Soebagiyo ST, sejauh ini komunikasi dengan jajaran samping khususnya di lokasi rawan kebakaran hutan sudah ia lakukan. Termasuk dengan terlibatnya masyarakat di sekitar hutan. “Ini kami lakukan agar kasus serupa seperti halnya tahun lalu tidak terjadi lagi”, ujar Aries.
Apel tersebut yang tepatnya di Sendang Arya Wiraraja juga dihadiri oleh dinas Kehutanan provinsi, TNBTS, BPBD Lumajang, BKSDH, Muspika Kedungjajang, kades Umbul dan Wonorejo serta dari Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) dan Pramuka. (Jwo)