MADIUN, beritalima.com- Pemkot Madiun, Jawa Timur, melalui Badan Perencaanaan Pembangunan Daerah (Bappeda), menggelar Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kota Madiun Tahun 2021, di Hotel Aston, Kota Madiun, Selasa 10 Maret 2020.
Dalam pemaparannya, Walikota Madiun, H. Maidi, antara lain menjelaskan, Kota Madiun meskipun didesain seperti apapun, luasnya tetap. Termasuk jumlah penduduk juga sedikit. Karena itu, Kota Madiun hanya mengandalkan sektor ekonomi atau sektor jasa, bukan sumber daya alam.
“Ini yang menjadi program prioritas. Sektor pendidikan yang menarik agar orang luar masuk ke Madiun untuk mendukung sektor ekonomi kita, ada 14 perguruan tinggi. Ini harus bisa menjadi potensi ekonomi. Penduduk Kota Madiun hanya sekitar 210 juta. Tapi kita diapit oleh tujuh juta penduduk dari kabupaten tetangga. Sehingga sesuai dengan judul tema, semua infrakstruktur berwawasan lingkungan,” kata H. Maidi, mengawali paparannya.
Pimpinan OPD yang dulu duduk dibelakang kursi, lanjutnya, sekarang semua sudah mempunyai pola pikir untuk memajukan perekonomian di Kota Madiun. Kondisi untuk menjadi cepat, juga didorong oleh unsur pimpinan dan anggota DPRD.
“Bayangkan, RPJDM, didok 28 Oktober 2019. Tanggal 1 November, APBD 2020, sudah didok. Kalau tidak salah, di Jawa Timur, Kota Madiun yang pertama. Kalau OPD dibelakang meja terus, pembangunan tidak jalan dengan cepat, berarti kita tidak menjalankan apa yang sudah menjadi produk kita bersama. RPJMD yang sudah didok menjadi Perda, harus kita taati bersama,” tandasnya.
Terkait cepatnya indilkator yang tidak dimiliki oleh daerah tingkat dua lain, keuangan pemda tahun 2019, Januari minggu pertama, paparnya, sudah dilaporkan kepada BPK. Bahkan se-Jawa Timur pertama kali dan nomor lima seluruh Indonesia.
“Apabila laporan keuangan itu tepat waktu, kita tidak usah pakai pra. Kelamaan. Teman teman OPD jalan cepat,” tegasnya.
Sementara itu terkait transportasi pendidikan, Pemkot Madiun telah menyewa semua angkutan kota untuk tranportasi ke sekolah gratis. Sedangkan pada Juni nanti, Pemkot Madiun akan meluncurkan bus pariwisata.
Terkait Sunday Market, menurutnya lagi, untuk mendongkrak pendapatan masyarakat yang rendah. Dengan adanya Sunday Market, diharapkan dapat mendongkrat pendapatan masyarakat masyarakat kelas bawah.
“Tiap Sunday Market, ada pembeli kurang lebih 15 ribu orang. Ini untuk menekan inflasi, maka kita mempunyai pola seperti itu,” urainya.
Kepala Bappeda Kota Madiun, Totok Sugiarto, mengatakan, ada enam prioritas pembangunan yang akan dilaksanakan pada tahun 2021, yakni pengembangan potensi ekonomi dan pariwisata dengan enam prioritas. Pertama, meningkatkan ketahanan ekonomi dan daya saing daerah untuk pertumbungan berkualitas serta penurunan kemiskinan. Kedua, peningkatan kualitas pendidikan, kesehatan dan meningkatkan kualitas SDM serta berdaya saing.
“Ketiga, pelestarian dan pengembangan budaya daerah untuk pengembangan pariwisata. Kemudian peningkatan infrastruktur untuk menopang pembangunan ekonomi. Lalu meningkatkan kualitas hidup dan ketahanan bencana. Serta peningkatan kualitas pelayanan publik serta peningkatan ketentraman. Sedangkan total, ada 873 kegiatan, 240 program yang dikerjakan 34 perangkat daerah,” jelas Totok.
Hadir dalam Musrenbang dengan tema “Pengembangan Potensi Ekonomi Daerah dan Pariwisata Yang Didukung SDM Berkualitas dan Infrakstruktur Yang Berwawasan Lingkungan” ini, diantaranya Komandan Lanud Iswahyudi, Ketua DPRD Andi Raya, Kapolres Madiun Kota, Wakil Walikota Inda Raya dan pimpinan OPD dan undangan lainnya
Untuk diketahui, Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) atau Rencana Pembangunan Tahunan Daerah, untuk membahas dokumen perencanaan pembangunan daerah dalam periode satu tahun. Hal tersebut merupakan penjabaran dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) yang memuat rancangan kerangka ekonomi daerah, prioritas pembangunan daerah serta rencana kerja dan pendanaannya. (ADV).
H. Maidi (atas).