Geliat Pengembangan Desa Wisata Di Kalanganyar Sidoarjo

  • Whatsapp

Oleh:
a Sulistiyanto; b Budi Rianto; c Edi Suhardono;
abc Fisip Universitas Hang Tuah Surabaya;

PENDAHULUAN
Sebagai negara kepulauan, Indonesia memiliki wilayah pesisir terluas di dunia, dengan luas 1/3 daratan dan luas lautan 2/3 dari total luas Negara Kesatuan dan Republik Indonesia. Sebagai bangsa yang dipisahkan oleh lautan, secara sosio-kultural dan antropologis, terdiri dari beragam ras, etnis, dan budaya. Keragaman sumber daya alam dan budaya Indonesia, setiap daerah memiliki daya tarik dan keunggulan tersendiri sebagai tujuan wisata.
Dalam rangka meningkatkan pengembangan dan keberlanjutan industri kepariwisataan tersebut, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif telah menerbitkan Peraturan Nomor 9 Tahun 2021 tentang Pedoman Destinasi Pariwisata Berkelanjutan yang akan menjadi bahan kajian penelitian ini. Industri di bidang kepariwisataan ini dinilai memiliki prospek masa depan yang sangat baik sebagai akibat dari meningkatnya permintaan akan pariwisata. Pariwisata memiliki kemampuan untuk merevitalisasi ekonomi lokal dan diposisikan sebagai sarana penting untuk menampilkan daya tarik budaya dan alam daerah. Seorang ekonom Inggris, Norval, menyatakan dalam (James J. Spillane, 1987) bahwa pariwisata tidak hanya bermanfaat bagi pendidikan budaya dan sosial, tetapi juga secara ekonomi. Banyak negara memandang pariwisata sebagai ekspor tak terlihat dari produk dan jasa terkait pariwisata yang dapat meningkatkan keseimbangan pendapatan. Pariwisata adalah sumber pendapatan yang dapat diperbarui dan diremajakan secara konsisten, bentuk peremajaan kawasan wisata ini dapat berupa renovasi dan pemeliharaan rutin. Dengan demikian, pariwisata merupakan investasi penting di sektor non-migas Indonesia (Hutagalung et al., 2022). Melihat pentingnya pengelolaan destinasi wisata berkelanjutan bagi masyarakat pedesaan maka kajian tentang implementasi kebijakan pengembangan dan pengelolaan destinasi desa wisata tersebut, menjadi urgen untuk membangkitkan kembali geliat ekonomi masyarakat khususnya di lingkungan daerah pedesaan di Indonesia yang berbasis industri pariwisata.

DESA WISATA KALANGANYAR, SIDOARJO
Desa Kalanganyar merupakan kawasan desa pesisir yang di dominasi 2/3 wilayahnya terdiri dari wilayah tambak dan sepertiganya merupakan bangunan pemukiman masyarakat dengan luas wilayah mencapai 2.923 hektar. Desa ini bertempat di ujung timur laut Kota Sidoarjo, Kecamatan Sedati, yang memiliki batas langsung dengan Selat Madura, dengan peta lokasinya dapat dilihat pada gambar berikut:
Gambar 3
Desa Kalanganyar


Sumber: https://www.google.com/search?q=map+desa+kalanganyar

Yang dibatasi, sebelah utara: Desa Cemandi dan Desa Tambak Cemandi, Sebelah selatan: Sungai Pepe dan Desa Sawohan, Sebelah timur: Selat Madura dan Sebelah barat : Desa Buncitan.
Desa Kalanganyar memiliki 23 RT, 5 RW, dan 3 dusun yaitu Dusun Kalanganyar Kulon, Dusun Kalanganyar Wetan dan Dusun Kalanganyar Ngemplak Rejo. Terdapat 2.661 penduduk laki-laki dan 2.776 penduduk perempuan di Desa Kalanganyar, serta 1.825 kepala keluarga.
Sebagai Desa Wisata, Desa Kalanganyar memiliki banyak obyek wisata sebagai destinasi yang menarik, untuk dikembangkan sebagai desa wisata unggulan. Hal ini karena banyak berbagai obyek wisata yang dapat dijadikan sebagai tujuan wisata yang menarik untuk dikunjungi. Selain tempatnya yang strategis karena dekat dengan Bandara Internasional Juanda dengan jalur transportasi yang mudah ditempuh, desa Kalanganyar juga masih memiliki suasana atau atmosfir pedesaan yang sangat kental berikut dengan berbagai rumah heritage yang sangat fenomenal sebagai potensi wisata unggulan di desa tersebut, sebagai warisan budaya yang patut dilestarikan.
Seperti desa pesisir pada umumnya, Desa Kalanganyar terletak di pesisir utara Pulau Jawa, dan sebagian besar wilayahnya terdiri dari area budidaya tambak bandeng dan budi daya udang. Kedau jenis budaya daya tambak tersebut merupakan sumber pendapatan utama warga desa, yang keberadaannya dari budi daya tambak tersebut sangat mempengaruhi kehidupan dan kondisi sosial ekonomi desa. Banyaknya penduduk desa Kalanganyar yang mengandalkan budidaya tambak sehingga menghasilkan hasil tambak yang melimpah seperti ikan bandeng, udang vannamei, dan hasil laut lainnya, serta menjadi potensi wisata pantai dengan daya tarik tersendiri bagi pengembangan destinasi desa wisata. Selain itu, desa ini terkenal dengan banyaknya wisata tambak dan menjamurnya warung makan yang menyajikan ikan bandeng bakar yang menjadi simbol desa tersebut.
Gambar 1

Destinasi Wisata Pemancingan Tambak Bandeng.

Selain itu destinasi wisata lainnya, yang banyak berkembang di lingkungan desa Kalanganyar adalah tempat wisata pemancingan dengan hasil ikan tangkap ikan bandeng yang terkenal enak, karena ikan bandeng hasil budidaya masyarakat desa tersebut, ikannya tidak berbau tanah.
Gambar 2

Potensi Sarana Akomodasi Griya Wisata untuk para Wisman.

Selain itu desa Kalanganyar juga memiliki berbagai rumah kuno, yang sangat potensial sebagai destinasi haritage, yang dapat dijadikan sebagai rumah inap atau home stay yang memungkinkan wisatawan dapat menginap dan tinggal sementara di desa tersebut.
POTENSI WISATA EDUKASI TAMBAK BANDENG
Seperti yang telah disampaikan di atas, bahwa Desa Kalanganyar terkenal sebagai desa tambak bandeng dengan rasa yang enak (tidak berbau tanah) dengan hasil hasil budi daya ikan bandeng yang besar. Hal ini dikarenakan kemahiran masyarakat dalam budidaya tambak secara modern telah menghasilkan tingkat produksi yang sangat tinggi, sehingga hasil tambak di desa tersebut, tidak lagi bergantung pada musim dan secara berkelanjutan dapat memproduksi ikan bandeng yang melimpah sepanjang tahun. Hasil budidaya ikan bandeng produksi desa Kalanganyar selain terkenal dengan cita rasa yang gurih, tidak berbagai tanah juga telah diproduksi aneka diversifikasi produk hasil tangkap budidaya Bandeng tersebut, antara lain: Otak-otak Bandeng, krupuk kulit bandeng, ikan asap bandeng, bandeng tanpa duri baik di asap, digoreng maupun dalam bentuk olahan lainnya. Dari aneka produk hasil pengolahan bandeng ini, dapat menjadi andalan oleh-oleh khas desa wisata Kalanganyar yang potensial untuk pengembangan wisata desa tersebut. Namun demikian sampai penelitian ini dilakukan menunjukkan bahwa hilirisasi hasil pengolahan ikan bandeng pascapanen tersebut, untuk produk yang lebih higienis belum maksimum sehingga diperlukan bantuan teknologi dan peran serta seluruh pemangku kepentingan dalam pengendalian pencemaran lingkungan tambak di desa Kalanganyar.
Gambar 3

Potensi Wisata Edukasi Budi Daya Bandeng Secara Berkelanjutan

POTENSI WISATA BUDAYA
Selain destinasi wisata berbasis lingkungan alam desa pesisir, penduduk Desa Kalanganyar memiliki tradisi yang berbau islam, ini bisa diamati dalam kehidupan sehari-hari dan terkait dengan tumbuhnya bermacam-macam kegiatan budaya di desa tersebut. Potensi tersebut ada karena kedekatannya dengan Bandara Internasional Juanda yang memudahkan transportasi
Gambar 4

Potensi Atraksi Budaya Grebek Maulid, potensial hadirkan turis asing

PENUTUP
Sejak dikeluarkannya Permenparekraf nomor 9 tahun 2021, maka perlu adanya pendekatan baru dalam pengembangan desa wisata berkelanjutan di desa Kalanganyar tersebut, dan berbagai desa wisata lainnya baik di lingkungan Jawa Timur maupun di seluruh desa wisata di Indonesia pada umumnya. Sehingga potensi wisata tersebut, dapat berkembang secara berkelanjutan, sesuai dengan Permenparekrat yang telah diterbitkan sejak tahun 2021 tersebut.
Untuk itu perlu diperhatikan berbagai aspek yang perlu diperhatikan dalam pengembangan desa wisata berkelanjutan di desa Kalanganyar tersebut, terkait dengan diterbitkannya permenparekraf tersebut, antara lain aspek: Komunikasi, Sumber Daya, Disposisi, dan Struktur Birokrasi, yang bertanggunng jawab dalam geliat pengembangan desa wisata di desa Kalanganyar khususnya dan di berbagai desa lainnya di seluruh Indonesia.

beritalima.com beritalima.com

Pos terkait