Manokwari – Persekutuan Gereja-Gereja Papua (PGGP) Provinisi Papua Barat merayakan Ulang Tahunnya yang ke-10. Perayaan HUT ini diselenggarakan di Kantor PGGP di Sowi Gunung, Manokwari Papua Barat, Senin (31/10) malam ini dihadiri Asisten Staf Khusus Wapres RI Dr. Khamami Zada.
Selain Asisten Staf Khusus, perayaan HUT yang mengambil tema “Hidup dan Melayani Bersama Sebagai Sahabat Kristus” ini, turut dihadiri Ketua PGGP Provinsi Papua pdt. Hiskia Rollo dan unsur Forkompimda Papua Barat.
Kehadiran Tim Setwapres dalam Ulang Tahun PGGP Papua Barat yang ke-10
menjadi tindak lanjut dari hubungan kerjasama yang sedang dibangun oleh PGGP Papua Barat dan Papua yang melakukan kunjungan silahturami ke Istana Wakil Presiden beberapa waktu lalu.
Gagasan yang disampaikan oleh PGGP
Papua dan Papua Barat kemudian disambut baik oleh Bapak Wakil Presiden dan ditindaklajuti oleh Kementerian Lembaga terkait melalui beberapa program kerjasama yang sudah mulai direalis tahun 2022 berupa pembentukan BLK Komunitas dan Pelatihan-Pelatihan Vokasional di beberapa wilayah Provinsi Papua dan Papua Barat.
Ketua Umum PGGP Papua Barat Pdt. Sherly Parinussa dalam sambutanya
menyampaikan PGGP Papua Barat merupakan Lembaga Representatif GerejaGereja di Papua Barat yang terbentuk sejak tanggal 17 Oktober 2012 melalui Konferensi Pemimpin Gereja Se-Papua Barat yang beranggotakan lebih dari 53 Denominasi Gereja dengan komposisi penduduk 61,75%.
“PGGP Papua Barat telah
berperan sebagai wadah konsultatif, koordinatif, aspiratif sekaligus perjuangan Gereja di Tanah Papua maupun ke luar Papua. PGGP hadir sebagai corong dan tangan Gereja untuk menjadi terang bagi banyak orang dalam berbagai peristiwa seperti bencana alam diberbagai tempat seperti Jayapura, Ambon, Palu, maupun dukungan moriil dan material bagi Gereja-Gereja yang mengalami ketidak adilan dan tekanan seperti di Aceh dan Surabaya,”ucapnya.
PGGP Papua Barat tidak hanya berjuang untuk kepentingan Gereja tetapi juga kebaikan seluruh bangsa yang jemuk agar dapat hidup rukun dan damai sebagai saudara sebangsa sesuai cita-cita bangsa Indonesia, Itulah nilai-nilai dasar dan universal yang diajarkan oleh Kristus kepada semua umat Kristen
dan menjadi tema Ulang Tahun PGGP Papua Barat ke-10
“Pembangunan itu tidak bisa dihandle hanya oleh pemerintah, namun musti merangkul semua pihak termasuk gereja dalam hal ini kami PGGP. Karena gereja menyentuh masyarakat hingga dipelosok pelosok,”ucapnya.
Olehkarena itu, pihaknya bersama Pemeintah pusat berkolaborasi untuk melakukan berbagai program kemasyarakatan.
“Program-program pembangunan guna percepatan di Papua Barat yang merupakan rekomendasi PGGP Papua dan Papua Barat utamanya dalam rangka menuntaskan kemiskinan ektrim, Pendidikan, Kesehatan dan UMKM. Kita berkoordinasi terus dengann Bapak Wapres untuk program percepatan Pembangun di Papua dan Papua Barat,”jelasnya.
Dijelaskan lagi, program pendidikan yang menjadi rekomendasi adalah terkait kekurangan guru dan juga soal dibukanya program Guru SD dan TK pada Pendidikan Tinggi Kristem dan Yayasan Kristen. Untuk UMKM akan ada pembangunan BLK (Balai Latihan Kerja, red) Komunitas Gereja,”katanya.
Sementara, Asisten Staf Khusus Wapres RI Dr. Khamami Zada mengatakan jika Pemerintah Pusat sangat serius mendukung pembangunan tanah
Papua untuk lebih maju dan sejahtera sesuai impian Gereja dan seluruh masyarakat Papua dan amanat UU OTSUS Papua.
“Karena itu Presiden Jokowi telah menerbitkan Perpres nomor 121 Tahun 2022 tentang Badan Pengarah Percepatan Daerah Otonomi Khusus Papua yang diketuai oleh Wakil Presiden RI. Diharapkan melalui BPP ini akan terjadi percepatan pembangunan di Tanah Papua untuk mencapai masyarakat Papua yang sejahterah,”ucapnya.
“Di tahun-tahun depan, pemerintah fokus pada Program kemitraan bersama PGGP. Untuk tahun ini sendiri seperti pembangunan BLK komunitas pelatihan advokasi dan rencananya tahun depan adalah pembangunan Papua Christian Center,”katanya.
Zada juga menyebut jika apa yang dilakukan pemerintah merupakan jawaban atas rekomendasi yang disampaikan PGGP pada perayaan HPI beberapa waktu lalu di Papua.
“Sedang dikerjakan ini menjadi kemitraan antara Setwapres dan PGGP adalah pendidikan dan sdm, Keagamaan, sosial dan kesehatan, ini merupakan rekomendasi HPI yang diajukan ke Presiden. Secara umum percepatan pembangunan ini akan me jadi seluruh lini kehidupan masyarakat di Papua dan Papua Barat untuk OAP dan menjadi progres pentung tujuan pembangunan,”jelasnya.