Jakarta —Kabar Partai kebangkitan Bangsa (PKB)bergabung dalam koalisi Perubahan yang menjagokan Anies Baswedan sebagai capres.Mengejutkan partai yang dipimpin Prabowo Subianto, Gerindra.
Partai Gerindra pun harus menjelaskan kepada masyarakat soal hengkangnya PKB in. Inilah penjelasan Prof. Sufmi Dasco Ahmad sebagai Ketua Harian Partai Gerindra.
Dasco menyebutkan bahwa kerjasama politik antara partai Gerindra dan PKB, belum ada yang berubah terutama dalam hal penentuan Capres dan Cawapres karena baik Partai Golkar maupun Partai Amanat Nasional (PAN) menyerahkan pemilihan cawapres sepenuhnya kepada Prabowo Subianto
Menurut Dasco bahwa pada tanggal 13 Agustus, Partai Gerindra dan partai kebangkitan bangsa (PKB) telah menerima Partai Golkar dan partai amanah nasionak (PAN) yang telah memberi dukungan kepada Prabowo Subianto sebagai Calon Presiden
”Jadi dalam prakteknya, kerjasama politik antara partai Gerindra dan PKB, belum ada yang berubah terutama dalam hal penentuan Capres dan Cawapres karena baik Partai Golkar maupun partai amanat nasional menyerahkan pemilihan cawapres sepenuhnya kepada Prabowo Subianto,’kata Dasco. .
Dijelaskan, penamaan koalisi Indonesia maju terjadi spontan pada perayaan HUT PAN pada hari Selasa tanggal 29 agustus 2023 di Hotel Sultan, karena Pak Prabowo melihat ada penambahan dua partai dalam koalisi yaitu PAN dan Golkar setelah sebelumnya PBB, sehingga diberi nama koalisi Indonesia Maju.
” Sebelumnya Pak Prabowo secara singkat, memberitahu dan meminta persetujuan nama koalisi Indonesia Maju kepada Pak Airlangga Hartanto, kepada pak Zulkifli Hasan, serta Pak Yusril Ihza Mahendra, juga kepada pak Muhaimin Iskandar Yang datang sedikit terlambat dan pada saat itu pak Muhaimin tidak menyatakan keberatannya atas pemberian nama koalisi Indonesia Maju oleh Pak Prabowo,
Indonesia Maju itu mengacu bahwa semua partai koalisi adalah bagian dari kabinet Indonesia maju yang sama-sama bertujuan melanjutkan program kerja Pak Jokowi, sehingga pemilihan nama itu langsung diumumkan saat kata sambutan dari Pak Prabowo pada HUT PAN.
Dijelaskan ahwa pemberian nama koalisi Indonesia maju bukan berarti membubarkan kerjasama politik antara Gerindra dan PKB serta menghilangkan PKB, karena sejatinya perubahan nama itu bertujuan menyolidkan 5 partai yang berupa koalisi bahkan dalam pidatonya Pak Prabowo menyampaikan soal cawapres akan dibicarakan bersama dengan cara bermusyawarah mufakat serta secara khusus akan dibicarakan bersama-sama dengan pak Muhaimin.
”Kami selama ini tidak pernah menanggapi pernyataan elit PKB, maupun pak Muhaimin selaku ketua umum PKB yang merasa tidak pernah diberitahu tentang nama koalisi yang baru atau kemudian menganggap KKIR dibubarkan,”jelasnya.
Karena ada nama koalisi yang baru, semata tidak pernah menanggapi untuk menjaga soliditas koalisi, namun secara tegas kami menyatakan bahwa *Gerindra tidak pernah akan melanggar perjanjian yang telah tertulis antara Gerindra dan PKB serta Gerindra tidak akan pernah menghianati dan meninggalkan kawan seperjuangan.
Namun dengan dinamika yang terjadi terhadap keputusan yang telah diambil oleh PKB, yaitu menerima kerjasama politik dengan Partai Nasdem, sehingga otomatis menyebabkan kerjasama politik antara Gerindra dan PKB berakhir atau koalisi KKIR menjadi bubar dengan sendirinya.
”Pada prinsipnya kami menghormati dan mengucapkan selamat berjuang serta mengajak PKB untuk bersama-sama menjaga iklim pemilu yang akan datang dengan sejuk dan damai agar pemilu 2024 berlangsung aman dan lancar. (ar)