Manokwari, Berita lima.com – Saat ini Pemerintah Provinsi Papua Barat sedang berupaya untuk mengakomodir ribuan tenaga honorer lingkup Pemprov. Nah, bagaimana dengan pengangguran usia produktif yang belum mendapat pekerjaan layak ?.
Sejak Manokwari didaulat menjadi Ibu Kota Provinsi, jumlah penduduk meningkat pesat. Sayangnya peningkatan ini tak sebanding dengan lapangan pekerjaan yang ada.
Ketua Dewan Pimpinan Cabang Gerakan Mahasiswa Nasionalis Indonesia (GMNI) Manokwari, Yosak Saroy mengatakan bahwa angka pengangguran tinggi di Papua Barat, bisa menjadi bumerang pemicu konflik.
“Ini pekerjaan yang tak mudah bagi Pemerintah Provinsi papua barat saat ini. Banyak SDM dengan kualitas bagus, terutama OAP, tapi lapangan pekerjaan masih minim,” ujar Yosak di Sekretariat GMNI Manokwari Sabtu (23/06) untuk itu GMNI berharap bahwa ini adalah tugas berat dalam hal ini Pemerintah Provinsi untuk bisa menyelesaikan permasalahan ini Kedepan.
Upaya Perguruan Tinggi baik negeri maupun swasta untuk mencetak SDM, menurut dia harus diimbangi dengan lapangan kerja yang baik.
“Pihak kampus juga harus bekerjasama dengan Pemerintah Daerah untuk menciptakan lapangan kerja,” terangnya.
Disisi lain, dirinya memberi apresiasi kepada langkah dan upaya Gubernur dan Wakil Gubernur Papua barat, Drs Dominggus Mandacan dan Mohamad Lakotani, soal pengangkatan honorer di Pemprov Papua barat.
“Kerja keras dibutuhkan untuk bangun Papua Barat Kedepan. Semua pihak harus mendukung kebijakan pembangunan,” tutur Yosak sembari mengungkapkan dan berharap agar banyak lapangan pekerjaan tercipta di Papua barat ini agar bisa mengatasi jumlah pengangguran yang semakin banyak. (Carles Imbiri)