KUPANG, beritalima.com – Presiden Joko Widodo, dipastikan akan melaksanakan groundbreaking (pembangunan awal) jembatan Pancasila Palmerah pada 1 Juni 2018. Jembatan itu akan menghubungkan Pulau Flores, di Larantuka dengan Pulau Adonara.
Hal ini dikatakan Gubernur NTT, Frans Lebu Raya, saat diwawancarai usai acara pamitan akhir masa jabatan Gubernur Lebu Raya dengan segenap pimpinan dan karyawan Dinas PUPR NTT, di kantor PUPR, Naikolan, Kupang,Senin (14/5).
Lebu Raya, didampingi Kadis PUPR NTT, Andre Koreh, mengakui sudah melayangkan surat permohonan untuk pelaksanaan groundbreaking jembatan Pancasila Palmerah kepada Presiden Joko Widodo. Sekaligus pembangunan turbin Pembangkit Listrik Tenaga Arus Laut (PLTAL) di selat Gonzalu dengan kapasitas 30 megawatt (MW).
“Saya sudah mengirim surat permohonan kepada Bapak Presiden Joko Widodo, di Jakarta, untuk melakukan pembangunan awal jembatan Pancasila Palmerah. Saya sudah layangkan surat. Kita menunggu saja kepastian dari Bapak Presiden,” ucapnya.
Dijelaskan Lebu Raya, saat ini prosesnya feasibility study (FS) dan Detail Engeneering Design (DED) sudah selesai dilakukan. Sehingga prosesnya dapat dikatakan final. Final dalam artian, ungkap Lebu Raya, diantara investor Belanda Tidal Brigde dan PT PLN Persero sudah menyepakati harga tarif listrik (TL) sebesar 14 sen dolar As per kilowatt hour (KWH) yang siap dibeli PLN dari investor.
“Jadi mereka nenggunakan TL sesuai dengan keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). Mereka (Tidal Brigde) sudah bekerjasama dengan Wijaya Karya (Wika) yang adalah BUMN lingkup Kementerian PUPR untuk penbangunan secara keseluruhan. Yaitu, pembangunan jembatan dan PLTAL Energi Baru dan Terbarukan (EBT),” tutur Lebu Raya.
Menurut Gubernur, pelaksanaan pembangunan jembatan Pancasila Palmerah sepanjang 800 meter dengan biaya sekitar 3 trilun, tidak menggunakan dana APBD. Tetapi dibiayai dari dana investasi asing sebagai bentuk kerjasama business to business (B to B) antara Indonesia dan Belanda.
“Investasi seluruhnya dari Tidal Brigde. Tentu nanti ada pembicaraan diantara mereka. Yaitu apa peran Tidal Brigde dan aoa peran Wika,” tambah Lebu Raya.
Kepala Dinas PUPR NTT, Andre Koreh, mengatakan pelaksanaan pembangunan awal (groundbreaking) jembatan Pancasila akan dilaksanakan pada 1 Juni 2018. Proses FS-DED telah selesai dan akan digrounbreaking bertepatan dengan Hari Kelahiran Pancasila, Dasar Negara Republik Indonesia oleh Presiden RI.
“Kita berdoa agar pada 1 Juni 2018 dilakukan grounbreaking Jembatan Pancasila Palmerah. Ini perjuangan seorang Frans Lebu Raya, dengan membangun jembatan yang menjadi ikon provinsi NTT,” katanya.(*/Ang)