Padang – Dalam rangka memperingati Dies Natalis ke-38, Fakultas Psikologi Universitas Airlangga (FPsi UNAIR) Surabaya menggelar Psikologi Mencari Bakat UNAIR Tahun 2021 (PMB UNAIR 2021), ajang pencarian bakat tingkat nasional yang dikhususkan bagi Anak-anak Berkebutuhan Khusus (ABK) dengan tujuan dasar untuk mewadahi dan mengapresiasi keistimewaan ABK. Grup musik Sekolah Luar Biasa Autisma Yayasan Pengembangan Potensi Anak – Padang (SLB Autisma YPPA Padang) berhasil meraih Penampilan Terfavorit Bidang Seni Musik Kategori SMP-SMA pada lomba tersebut, grandfinalnya digelar secara virtual pada Sabtu, 9 Oktober 2021.
Grup musik SLB Autisma YPPA Padang yang mengikuti PMB UNAIR 2021 tersebut memiliki 3 personal; Raimond Ainda pemegang drum, Hafiz Fawwaz Muhammad pemegang talempong ritem, dan Dian Nozarianda Alfath pemegang talempong melodi. Pada babak penyisihan mereka menampilkan kolaborasi musik 2 warna, musik tradisi Minang dan modern, berjudul Dayuang Palinggam, pada grand final mereka membawakan Andam Oi Andam.
Untuk mengikuti PMB UNAIR 2021, grup musik SLB Autisma YPPA Padang dilatih oleh Fajrul Khairi Syah, S. Pd, guru musik mereka bersama Prima Hari, S. Pd. salah seorang alumni siswa sekolah tersebut yang telah menyelesaikan kuliahnya di Program Studi Pendidikan Musik, FBS, Universitas Negeri Padang. Kesuksesan mereka di lomba tersebut juga didukung oleh Puput Deswita, S. Pd. yang berperan dalam pengambilan video, serta seluruh guru, Tim YPPA Padang, dan orang tua siswa.
Rini Yanty, S. Pd, Kepala SLB Autisma YPPA Padang saat diwawancarai pada Rabu (13/10/2021) mengatakan, PMB UNAIR 2021 digelar sejak 23 Agustus 2021, lomba tersebut sangat membantu peserta didik untuk mengeksplor kemampuan mereka dalam berbagai bidang. Lomba-lomba seperti ini dapat menimbulkan kepercayaan diri ABK. Ia berharap ke depannya pihak penyelenggara agar lebih dapat mensosialisasikan kegiatan tersebut ke seluruh SLB di Indonesia melalui media sosial. Tahun 2021 ini jumlah peserta yang ikut sebanyak 160. Peserta yang masuk grand final terseleksi 20 peserta, 10 dari kategori TK-SD dan 10 kategori SMP-SMA.
“Event-event seperti ini merupakan kesempatan emas bagi guru sekolah luar biasa dalam menyalurkan bakat serta minat yang dimiliki oleh peserta didiknya. Melalui wadah ini ABK akan lebih dikenal oleh masyarakat dan tidak dipandang sebelah mata dengan segala kelebihannya. Masyarakat pun akan mempunyai mindset dan cara pandang yang positif terhadap ABK itu sendiri. ABK hanya butuh kesempatan dan peluang yang seluas-luasnya dalam memperoleh hak yang sama sebagai bagian dari anak bangsa. Kegiatan ini sangat berdampak positif baik bagi ABK, orang tua, maupun pihak sekolah,” kata Rini Yanty.
Seperti dijelaskan Rini Yanty, anak autis dengan ganguan yang komplit dan pervasive tentunya bukanlah suatu hal yang mudah membuat mereka tampil bermain musik kolaborasi dan menghasilkan suatu penampilan yang harmoni. Meskipun mereka terlihat asyik sendiri dengan perilaku khasnya serta belum mampu berintegrasi dan berkomunikasi seperti anak-anak sebayanya namun dalam bermain musik mereka menyatu dan terlihat berusaha menampilkan yang terbaik.
Rini Yanty juga menjelaskan, menurut para juri kriteria penilaian kesesuaian tampilan dengan ketentuan lomba yaitu, kesesuaian peserta atau tampilan dengan ketentuan lomba yang sudah diberikan panitia merupakan salah satu aspek yang menjadi penilaian dalam perlombaan. Beberapa kesesuaian yang dimaksud antara lain, kesesuaian pada berkas-berkas yang dikumpulkan, ketentuan pengumpulan video, jenis bakat, kepercayaan diri, kreativitas, dan lainnya.
“Saya mengucapkan terimakasih dan apresiasi kepada FPsi UNAIR, guru-guru, orang tua dan seluruh pihak yang telah berpartisipasi dalam mendukung penampilan grup musik SLB Autisma YPPA Padang sehingga bisa sampai ke grand final dan sukses meraih penampilan terfavorit,” kata Rini Yanty.
Sementara itu, Fajrul Khairi Syah, guru yang melatih grup musik SLB Autisma YPPA Padang mengatakan, anak anak dengan gangguan autis yang dbimbing dan dilatih terus menerus dan diarahkan sesuai bakat dan minat mereka akan lebih fokus terhadap sesuatu yang disukainya. Rutinitas bermain musik dapat mengurangi perilaku yang tidak terarah serta meminimalisir muculnya stimulasi atau aktifitas fisik yang berlebihan. Bermain musik dapat mempertahankan konsentrasi dan mengembangkan kreativitas anak.
Pada kesempatan lain, Aida Minrofa salah satu orang tua siswa SLB Autisma YPPA Padang mengatakan, “PMB UNAIR sangat bernilai positif, dan kami para orang tua siswa sangat mendukung serta memotivasi anak-anak kami, dan kami berharap kegiatan ini dapat terus berlanjut dari tahun ke tahun dengan jumlah peserta yang lebih banyak. Kegiatan ini membuat orang tua dan guru bersemangat dalam mempersiapkan anak-anak kami untuk bisa tampil maksimal.”
Rini Yanty menambahkan, kami berharap ke depannya grup musik SLB Autisma YPPA Padang dapat terus berkembang dan semakin dikenal masyarakat dengan tampil dalam berbagai event dan memunculkan lagi personil-personil baru dengan berbagai kemampuan di bidang musik.
“Sebagai guru kita harus dapat mengidentifikasi bakat dan minat ABK sejak usia dini dan terus diasah dan diasuh menjadi potensi yang potensial. Hambatan bukanlah halangan untuk ABK berkarya. Saya juga berharap dengan adanya PMB UNAIR dapat memfasilitasi ABK untuk menghasilkan karya-karya yang tidak kalah dengan anak normal pada umumnya,” kata Rini Yanty.
Lebih lanjut Rini Yanty mengatakan, juri yang diamanahkan pada PMB UNAIR 2021 adalah Muryantinah M. Handayani, M. Psych (ED&DEV) Dosen Fakultas Psikolog Universitas Airlangga, Gembong Hadi Wibowo S. PSI. M.SI Kepala Seksi Kerjasama dan Fasilitasi Pariwisata Dinas Pariwisata Kota Surabaya, Anantari Hita, S. PSI dari Sekolah Musik Anak Sforzando Surabaya, dan DR. Ida Hartina Binti Ahmed Tharbe dari Departement Of Educational Psychology and Counselling University of Malaya, serta DR. Kurniasari. M.PD guru SLB Bhakti Wiyata Surabaya.
Atas keberhasilan grup musik SLB Autisma YPPA Padang meraih Penampilan Terfavorit Bidang Seni Musik Kategori SMP-SMA di PMB UNAIR 2021, FPsi UNAIR memberi mereka hadiah berupa tunjangan pendidikan, trofi, dan sertifikat.
(Dilaporkan oleh Muhammad Fadhli)