Gubernur BI: Ini 3 Program Pengembangan Kemandirian Ekonomi Pesantren

  • Whatsapp
Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo, di Indonesia Shari’a Economic Festival (ISEF) 2018 di Grand City Surabaya, Selasa (11/12/2018).

SURABAYA, beritalima.com – Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo, menyampaikan 3 program pengembangan kemandirian ekonomi pesantren untuk mendukung pesantren sebagai basis arus ekonomi Indonesia.

Pertama, pengembangan berbagai unit usaha berpotensi yang memanfaatkan kerjasama antar pesantren.

Kedua, mendorong terjalinnya kerjasama bisnis antar pesantren melalui penyediaan virtual market produk usaha pesantren sekaligus business matching.

Ketiga, pengembangan holding pesantren dan penyusunan standarisasi laporan keuangan untuk pesantren dengan nama SANTRI (Sistem Akuntansi Pesantren Indonesia) yang dapat digunakan oleh setiap unit usaha pesantren.

“Ketiga program tersebut merupakan wujud pilar pertama dari 3 strategi utama Blueprint Pengembangan Ekonomi Keuangan Syariah Nasional, pemberdayaan ekonomi syariah melalui pengembangan ekosistem rantai nilai halal, halal value chain,” kata Perry pada acara high level discussion “Fastabiqul Khairat melalui Pesantren sebagai Salah Satu Rantai Nilai Halal” di Indonesia Shari’a Economic Festival (ISEF) 2018 di Surabaya, Selasa (11/12/2018).

Ekosistem ini mengembangkan sektor usaha syariah melalui pemberdayaan pelaku usaha baik besar, UMKM, serta lembaga pesantren, termasuk pengembangan aspek kelembagaan dan infrastruktur pendukungnya seperti pemberdayaan usaha pesantren dan pengembangan sektor usaha potensial seperti makanan, fashion dan pariwisata, serta virtual market.

Menurutnya, Indonesia memiliki lembaga pesantren yang merupakan sebuah keunikan dan keunggulan dibandingkan negara lain dalam pengembangan ekonomi dan keuangan syariah. Tidak hanya berperan sebagai lembaga pendidikan, namun memiliki potensi untuk dimanfaatakan dalam mencapai kemandirian ekonomi.

Dengan kekuatan tersebut, kunci kemandirian pesantren adalah pada pendirian unit usaha dan komunikasi bisnis antar pesantren untuk pemenuhan kebutuhan dan pembinaan khususnya dari pesantren yang maju kepada yang sedang berkembang.

Melalui program pengembangan kemandirian pesantren diharapkan dapat mendorong pesantren sebagai penggerak utama dalam ekosistem halal value chain. (Ganefo)

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *