BAA, beritalima.com – Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat bersama Wakil Gubernur NTT Josef A. Nae Soi, melakukan kunjungan kerja (kunker) di kabupaten Rote Ndao, Jumat (29/4/2022).
Kedua pemimpin sekaligus sahabat karib dan layaknya adik dan kakak itu melakukan perjalanan dari Kupang melalui jalur laut dengan menggunakan kapal cepat berbeda.
Gubernur Viktor menggunakan kapal Fiber Catamaran dan Wagub Josef menggunakan Kapal BKKPN Kupang. Keduanya berangkat dari Pelabuhan Tenau Kupang pada pukul 06.15 wita dan tiba di kawasan Mulut Seribu pada pukul 7.15 Wita langsung meninjau lokasi Budidaya Lobster.
Lokasi Budidaya Lobster tersebut berada di kawasan Mulut Seribu, Desa Dayama Kecamatan Landu Leko, hasil kerja sama antar Pemerintah Provinsi NTT dengan PT.
Cakrawala Lautan Abadi (CLA)
Dalam peninjauan tersebut, Gubernur Viktor mengungkapkan Budidaya Lobster tersebut merupakan proses transfer pengetahuan dalam perubahan pola pikir dan tindakan nyata bahwa NTT punya potensi yang kaya dan sekarang sedang dikerjakan.
“Sebagai Provinsi Kepulauan, yang didominasi oleh wilayah lautan, menunjukan bahwa NTT ini kaya. Untuk itu, optimalisasi potensi laut harus kita kerjakan. Salah satunya Budidaya Lobster, dengan prinsip perkuat riset, pengetahuan, kolaborasi dan pemberdayaan nelayan kita”, kata Gubernur Viktor.
“Langkah awal, kita kerjakan dulu yang ada sekarang. Yang pasti tahun depan saat panen saya hadir dan selanjutnya kita kerjakan yang lebih besar lagi. Karena sudah ada modelnya dan ekosistem ekonominya kita desain agar berdampak juga bagi kesejahteraan nelayan NTT”, ungkapnya.
Sementara itu, Wagub Josef Nae Soi melepas secara simbolis perpindahan kandang tangkar dari tempat benih bening lobster ke tempat kandang tangkar yang dewasa.
“Ini Lobster NTT,” ungkap Josef Nae Soi”, sambil ditujukan ke arah kamera media.
Selanjutnya, Supervisor PT. CLA, Pineng menjelaskan, perkembangan pertumbuhan lobster di Mulut Seribu selama enam bulan ini sangat baik. Kami terus berkolaborasi bersama masyarakat nelayan dan pastinya kita lakukan panen di bulan oktober tahun 2023.
“Selama enam bulan kami bekerja, perkembangan progresnya sangat baik. Harapan adalah kerja sama dan sukses bersama masyarakat. Tujuannya agar di bulan Oktober tahun 2023 kita dapat lakukan panen perdana”, ungkap Pineng. (*)