Gubernur Irwan Prayitno: Jalur KA di Sumbar Akan Terus Diaktifkan

  • Whatsapp

PADANG,beritaLima — Gubernur Sumbar Irwan Prayitno mengatakan dengan kembali aktifnya jalur kereta api, maka akan membawa dampak yang besar untuk pengembangan ekonomi masyarakat. Pasalnya, jika laju mobilisasi sudah lancar tentunya perekonomian juga akan lancar.

“Jika mobilisasi sudah lancar, maka akan besar dampaknya multi year effectbagi masyarakat Sumbar. Dengan demikian, secara perlahan pembangunan akan bergerak maju dari segala bidang,” ujarnya, Senin (6/2/2017).

Selain itu, juga dapat mengurai kemacetan apalagi untuk jalur menuju Bukittinggi khususnya di Koto Baru dan Padang Lua. Waktu perjalanan juga akan lebih efektif, menghemat waktu serta para penumpang dapat menikmati selama perjalanan di dalam kereta api dengan nyaman.

Ia juga mengatakan, jika tahun ini semua rel yang sudah beralih fungsi dapat ditertibkan, ia meminta tahun depan Kementrian Perhubungan harus memulai pembangunannya. Langkahnya tersebut hendaknya juga menjadi sikap yang bagi kepala daerah yang dilalui oleh rel kereta api, karena tanpa komitmen kepala daerah untuk mengaktifkan kembali rel kereta api tidak akan terujud. Meskipun untuk mengaktifkan kembali rel kereta api adalah suatu tantangan yang berat, mengingat tidak sedikit lagi rel kereta api yang sudah beralih fungsi menjadi bangunan bangunan masayarakat. 

Bangunan tersebut juga didasari dengan berbagai perikatan, baik kontrak sewa atau bangunan liar.

“Namun dengan komitmen kepala daerah hal itu dapat teratasi secara bertahap. Karena untuk menyediakan tranportasi massal, kita tidak ada pilihan lagi. Jika menggunakan bus, pasti membutuhkan jalan raya. Sementara untuk menambah badan jalan sudah sangat kecil peluangnya. Pembebasan lahan sangat sulit,” ujarnya.

Ia juga mengaku akan turun langsung ke lapangan untuk melakukan pendataan titik-titik mana saja yang akan dilalui, dan melakukan pendataan dimana saja yang perlu dibebaskan. Hal ini dilakukan karena tidak semua kepala daerah yang setuju dengan pemikirannya, bahkan ada kepala daerah yang tidak peduli sama sekali dengan ini.

Sementara itu, Kepala Balai Teknik Perkeretaapian Kelas II Wilayah Sumatera Bagian Barat, Bernadette mengatakan untuk mengaktifkan kembali jalur kereta api di Sumbar Dirjen Perekeretaapin Kementrian Perhubungan telah melakukan sejumlah kegiatan. Seperti dengan peningkatan jalur Padang-Padang Pariaman, mengaktifkan kereta jalur Lubuk Alung-Kayutanam dan membuka jalur, Simpang Haru-BIM.

Selain itu, target utama program perkeretaapian di Sumbar, mengkoneksikan jalur kereta Sumbar-Riau via Logas. Mendukung program itu, pemerintah sudah melakukan peningkatan kapasitas rel, dengan mengganti bantalan rel dari bantalan kayu menjadi bantal beton. Secara umum, targetnya reaktifasi semua jalur kereta di Sumbar kemudian membangun rel yang mengkonekkan Sumbar dengan Trans Sumatera.

Tujuan itu akan didukung dengan pembangunan enam jembatan sepanjang jalur Padang-Kayu Tanam dan peningkatan jalur Padang-Padang Pariaman. Kemudian pembangunan tiga flyover. Jalur Padang-BIM pembangunan veron dan terminal di BIM, termasuk jembatan layang.

Sementara untuk jalur Trans Sumatera pada 2017 reaktifasi juga dilakukan untuk jalur Padang Panjang-Bukittinggi dan Limapuluh Kota. Untuk kegiatan ini pada 2017 dimulai dengan sosialisasi pola aksi untuk menertibkan kembali rel yang sudah beralih fungsi. Kemudian eksekusi penertiban banguna, 2018 dilanjutkan dengan penyusunan dokumen dampak lingkungan dan detail engineering disign (DED).

Ia juga mengakui terdapat sejumlah masalah dalam reaktifasi jalur kereta api di Sumbar, ini merupakan tantangan yang berat. Seperti banyaknya rel yang beralih fungsi, kemudian pemanfaatan lahan rel kereta api menjadi jalan raya. Termasuk aksi penambangan liar pada badan jalan rel kereta api di daerah Sijunjung. 

(han/rin/rki)

  

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *