MADIUN, beritalima.com- Gubernur Jawa Timur (Jatim), melakukan pemantauan harga kebutuhan pokok di Pasar Besar Kota Madiun (PBM), Rabu 22 Mei 2019.
Menurut Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, ia sengaja meninjau pasar PBM karena pasar ini salah satu dari 25 titik pantau Badan Pusat Statistik (BPS).
“Ada delapan kabupaten/kota di Jawa Timur, dengan 25 pasar menjadi titik pantau BPS. Kita melihat stok barang disini, terutama beras aman, gula aman, telur aman, minyak goreng, daging dan daging ayam juga aman,” terang Khofifah.
Selain stok aman, ungkapnya, kedua, harga kebutuhan pokok justru ada yang mengalami penurunan. Seperti halnya telur. Sedangkan daging, dalam posisi harga statis.
“Memang daging ayam dalam dua hari terakhir di PBM mengalami kenaikan sampai dua kali. Tapi HET daging ayam Rp.34 ribu. Jadi kalau disini harga Rp.32 ribu/kilogram, masih dibawah HET,” tuturnya.
Untuk harga bawang putih yang sempat fenomenal menjelang puasa, sudah mulai normal. Harga bawang putih rata-rata Rp.25 ribu/kilogram. Bawang merah yang super mencapai Rp.25 ribu/kilogram dan harga cabe rawit Rp.14 ribu/kilogram.
“Kemarin di Surabaya, dari suplay Sumenep dan Pamekasan serta Lamongan, memang harganya sempat jatuh. Kami ke pasar induk. Saya minta kepada seluruh bupati/walikota yang di pasaran harga cabainya turun, saya minta untuk melakukan aksi borong cabai rawit. Tapi disini rupanya cabenya dari Kediri. Jadi harganya relatif normal. Jadi tidak serendah harga cabe di pasar induk Surabaya,” paparnya.
Menurutnya lagi, pentingnya melakukan pemantauan di pasar pasar yang menjadi titik pantau BPS, supaya seluruh tim dari tim Satgas Pangan bisa melakukan intervensi jika ada hal yang memang harus dilakukan.
“Katakan ini over suplay, apa yang harus dilakukan. Ini terjadi kelangkaan, apa yang harus dilakukan. Koordinasi tentang ketersediaan stok pangan menjelang lebaran harus terus kita pantau supaya masyarakat bisa dipastikan bahwa kebutuhannya tersedia dengan baik. Stok pangan di Madiun, di Jawa Timur, aman,” tandasnya.
Sementara itu terkait untuk menekan angka inflasi menjelang lebaran, menurutnya, tim TPID yang dikoordinasikan oleh Bank Indonesia sangat intensif melakukan koordinasi.
“Jadi prinsipnya, pertama, pedagang jangan menimbun. Kalau ada barang ditimbun akan menyebabkan kelangkaan pada stok bahan pangan. Ini yang mengakibatkan harga barang naik. Itu akan memicu inflasi. Kalau harga cabe kemarin justru menjadikan deflasi. Nah, bagaimana kemudian kita membeli sesuai dengan kebutuhan supaya tidak terjadi kelangkaan, jangan ditimbun,” tegasnya.
Turut mendampingi Khofirah, diantaranya Walikota Madiun, H. Maidi dan Kepala Dinas Perdagangan Kota Madiun, Gaguk Hariyono. (Dibyo).
Ket.Foto: Khofifah (kanan) H. Maidi (nomor dua dari kanan)