NGAWI, beritalima.com | Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa mengapresiasi penyelenggaraan pasar rakyat yang diselenggarakan oleh Muslimat Nahdlatul Ulama (MNU). Karena, selain untuk mewujudkan sebuah pengabdian, kegiatan tersebut juga untuk membangun keseimbangan antara dimensi sosial, keagamaan dan ekonomi yang harus berjalan beriringan.
“Muslimat bergerak secara sinergi untuk bisa menggerakkan sektor Usaha Kecil, Mikro, Menengah dan Koperasi yang bergerak pada lini masyarakat paling bawah,” ujar Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa saat menghadiri penutupan Pasar Rakyat Muslimat NU yang digelar di Alun-Alun Kabupaten Ngawi, Minggu (28/7) sore.
Menurut Gubernur Khofifah, penyelenggaraan pasar rakyat yang diselenggarakan MNU dengan menggandeng Pemkab Ngawi di Hari Jadinya ke-661 itu merupakan bentuk sinergitas yang sangat luar biasa dengan pemerintah daerah. Oleh karena itu, melalui acara tersebut dapat dijadikan sebagai intermediasi antara pelaku usaha dengan pembelinya.
“Intermediasi dari pelaku usaha kecil, mikro dan menengah, untuk bertemu dengan calon buyer atau pembelinya yang memiliki jejaring pasar lebih luas,” jelas gubernur perempuan pertama di Jatim ini.
Gubernur Khofifah berharap, bahwa melalui pasar rakyat ini, para pelaku usaha yang hadir bisa terus melanjutkan eksistensi. Dan bahkan, bisa mengembangkan bisnisnya tanpa harus menunggu pelaksanaan pasar rakyat di tahun-tahun mendatang.
Senada dengan Gubernur Khofifah, Wakil Bupati Ngawi Ony Anwar mengucapkan terima kasih atas komitmen MNU sebagai partner Pemerintah Kab. Ngawi selama ini. Hal tersebut terlihat dari usaha peningkatan ekonomi kerakyatan melalui penyelenggaraan pasar rakyat. Dirinya berharap, kedepan dapat berjalan seiring memperkuat kemajuan pariwisata Kab. Ngawi.
Acara yang diselenggarakan untuk memperingati hari lahirnya Muslimat NU ke-73 itu, diakhiri dengan lantunan Syubbanol Wathon yang dipimpin Gubernur Khofifah sebagai penanda ditutupnya gelaran pasar rakyat tahun ini.(rr).