BANYUWANGI, beritalima.com | Memasuki musim balik usai libur lebaran 2022, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa melakukan pemantauan arus balik bersama Forkopimda Jawa Timur, Sabtu (7/5/2022).
Berangkat dari Mapolda Jatim, rombongan jajaran Forkopimda yang terdiri dari Gubernur Khofifah, Kapolda Jatim, Pangdam V Brawijaya , Kabinda Jatim serta perwakilan Koarmada 2 melakukan pantauan arus balik dengan titik sasaran Pelabuhan Penyeberangan ASDP Ketapang Banyuwangi.
Didampingi pula oleh Wakil Bupati Banyuwangi Sugirah, Gubernur Khofifah dan jajaran Forkopimda menyapa para penumpang di kapal-kapal Ferry yang akan berangkat.
Pantauan ini ditegaskan Gubernur Khofifah penting dilakukan guna memastikan bahwa layanan angkutan lebaran khususnya untuk arus balik melalui laut bagi masyarakat berjalan dengan baik, aman, nyaman dan juga sehat.
“Sebelumnya, kami melakukan monitoring pada saat awal mudik di perbatasan Ngawi. Kemudian hari ini kami bersama Pak Pangdam, Pak Kapolda dan Pak Kabinda serta Koarmada 2 melakukan pemantauan bagaimana arus balik bisa ter-manage sebaik mungkin di Ketapang Banyuwangi,” ungkap Gubernur Khofifah dalam wawancara seusai melakukan peninjauan.
Arus Mudik-Balik pada Hari Raya Idul Fitri tahun 2022 sendiri terasa berbeda dari tahun 2021, mengingat telah dicabutnya larangan mudik oleh Pemerintah. Sehingga memang terjadi peningkatan signifikan baik dari jumlah angkutan lebaran maupun jumlah penumpang.
Tercatat 340.649 orang penumpang telah menyeberang dari Pelabuhan Ketapang menuju Gilimanuk sejak tanggal 22 April – 6 Mei 2022. Angka tersebut mengalami kenaikan 6 kali lipat dari tahun lalu yang hanya sebanyak 47.574 orang penumpang.
Sedangkan jika dilihat berdasarkan jumlah kendaraan, tercatat ada sebanyak 79.294 kendaraan menyeberang dari Ketapang ke Gilimanuk.
Jumlah tersebut masih didominasi oleh kendaraan pribadi roda 4 sebanyak 40.504 unit, kemudian roda 2 sebanyak 16.807 unit, truk 13.597 unit, pick up 4.681 unit dan bis sebanyak 3.705 unit. Jumlah tersebut tercatat mengalami kenaikan 3 kali lipat dari tahun sebelumnya yaitu 22.979 unit.
Melihat antusias dan lonjakan pemudik tersebut, Gubernur Khofifah menuturkan pentingnya manajemen angkutan di wilayah pelabuhan. Bukan hanya saat musim mudik-balik, tetapi juga keberlanjutannya sepanjang tahun, baik di darat, laut maupun udara.
“Ini menjadi penting bagaimana managemen angkutan tidak hanya saat lebaran dan liburan tapi angkutan berbasis laut, darat juga tentu juga yang berbasis udara, semua kita ingin memastikan well managed,” terangnya.
Khofifah ingin agar penerapan layanan pembelian tiket online bisa dimaksimalkan sehingga bisa semakin membantu dan memudahkan calon penumpang guna mendapatkan angkutan yang pasti waktunya pasti tempat duduknya dan aman sehat.
“Kita bisa melihat sendiri, bagaimana proses online tikecting untuk penyeberangan itu sangat membantu masyarakat dalam mengakses tiket tanpa harus mengantri,” imbuhnya.
Lebih lanjut, dirinya menuturkan bahwa ketersediaan fasilitas yang mumpuni juga harus menjadi perhatian. Seperti fasilitas Movable Bridge yang ada di Pelabuhan Ketapang, dimana sangat memudahkan masyarakat.
“Yang kedua, di sini juga sudah disiapkan Bridge yang non movable dan movable. Semuanya berseiring, untuk memberikan percepatan dan kemudahan masyarakat baik yang menggunakan roda 4, roda 2 maupun tanpa mobil pribadi. Setiap 45 menit akan ada kapal penyeberangan yang berangkat Ketapang- Gilimanuk selama 24 jam begitu juga sebaliknya,” tuturnya.
Di akhir, dirinya menyampaikan terima kasih atas kerja keras semua pihak dalam pelaksanaan Mudik maupun Balik pada momen Lebaran Tahun 2022. Kesiapan dan kesigapan semua pihak jadi kunci sukses pelayanan masyarakat.
“Mudah-mudahan ini berseiring dengan Public Services yang bisa kita lakukan sebaik dan se-efektif mungkin sehingga masyarakat, baik yang sedang berlibur, atau balik, semuanya berjalan aman, lancar, sehat dan selamat sampai tujuan,” pungkasnya.
(red)