SURABAYA, beritalima.com , Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa bersama Legiun VeteranRepublik Indonesia (LVRI) akan menyiapkan program untuk memperkuat danmenyebarluaskan nilai juang 45 kepada generasi muda terutama kaum millenial.Langkah ini penting dilakukan sebagai upaya menjaga NKRI dan Pancasila secara utuhmenyeluruh.“Sebagai generasi penerus, banyak kaum millenial tidak tahu sejarah bagaimanabangsa ini terbentuk.
Ditambah menurut hasil survei lembaga seperti UIN SyarifHidayatullah menyebutkan bahwa kelompok siswa yang tidak setuju Pancasila sebagaidasar negara makin meningkat. Hal ini seiring dengan penelitian LIPI yangmenunjukkan kristalisasi politik identitas justru di kelompok masyarakat terdidik, baikyang berpendidikan S3, S2 maupun S1,” kata Khofifah saat menerima audiensi DPP,DPD LVRI Jatim dan DPC LVRI Surabaya di Gedung Negara Grahadi Surabaya,Jum’at (12/7) malam.
Menurutnya, penguatan nilai juang dan ideologi Pancasila ini menjadi masalahdan pekerjaan rumah yang harus diselesaikan bersama. Dibutuhkan sinergi semuaelemen, khususnya LVRI sebagai organisasi para veteran yang nemiliki pengalamanlangsung bagaimana berjuang dan berkorban untuk mempertahankan Indonesia.Ke depan Pemprov Jatim bersama LVRI akan bergerak ke sekolah-sekolahkhususnya SMA dan SMK di Jatim untuk mengajarkan nilai patriotik dan nilai juang 45kepada para siswa.
Pemprov Jatim juga segera membuat MoU dan PerjanjianKerjasama dengan LVRI terkait hal ini.“Kelompok millenial memiliki dunia yang berbeda dari baby boomers danGenerasi X, mereka berinteraksi serba digital, cara berkomunikasi dengan mereka pundengan rumpun bahasa dan cara yang berbeda. Jadi diperlukan program denganformulasi khusus agar mereka tertarik dan betah mengikutinya sehingga efektif,”katanya.
Mantan Menteri Sosial ini lantas bercerita program napak tilas wisata sejarahyang pernah dilakukan di Kementerian Sosial. Program ini mengajak siswa sekolah baiknegeri, swasta maupun sekolah bertaraf internasional di Jakarta untuk berkeliling ketempat-tempat bersejarah. Mulai Lubang Buaya, TMP Kalibata sampai Museum SatriaMandala.Dalam program ini, para siswa dikenalkan sejarah perjuangan bangsa. Seperti diTMP Kalibata, para siswa melakukan tabur bunga dan menghormati para pahlawandengan mendoakannya.
Disana mereka juga dapat melihat film dokumenter yangdiputar di teater room. Terakhir, di Museum Satria Mandala mereka dimintamenyampaikan kesan dan pesan.“Disitulah mereka bercerita bagaimana mereka senang sekali dan merasaberuntung diajak napak tilas wisata sejarah ini. Karena banyak dari mereka walaupunfasih digital, pegang gadget, tapi tidak tertarik mencari tahu soal pahlawan atau sejarahbangsa.
Jadi program seperti ini yang harus kita lakukan untuk membuat generasimillenial tertarik belajar sejarah bangsa. Kita cari duta milenial untuk bergerak darisekolah ke sekolah untuk bertutur tentang kepahlawanan, keperintisan, perjuangan dankepatriotan, ” kata Khofifah.Senada dengan Gubernur Jatim, Wakil Ketua Umum DPP LVRI, Mayjen TNI (Purn.) Syaiful Sulun mengakui saat ini banyak generasi muda yang tidak mengenalsejarah perjuangan Bangsa Indonesia. Ditambah saat ini banyak berkembang pahamradikalisme yang berusaha memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa.LVRI sebagai organisasi para veteran, lanjutnya, berkewajiban mewariskan nilaijuang 45 terutama kepada kaum muda.
Banyak upaya yang dilakukan LVRI dalam
mengenalkan nilai-nilai kejuangan seperti memberikan pelatihan kepada guru maupunsiswa.“Khusus untuk Provinsi Jatim terutama Kota Surabaya program ini sudahberjalan baik. Kami ingin ke depan program ini juga berjalan di kab/kota yang lain,”katanya.Dirinya berharap upaya penguatan nilai juang ini tidak pernah berhenti. Ia punberharap Jatim mampu menjadi daerah percontohan dalam upaya penguatan nilai-nilaiini.“Terimakasih atas perhatian dari Ibu Gubernur terutama Pemprov Jatim dalamupaya penguatan nilai ideologi Pancasila agar tetap terpelihara dengan baik,”pungkasnya. (Rr)