SURABAYA, beritalima.com -:Menghadapi era revolusi industri 4.0 yang ditandai dengan digitalisasi diberbagai sektor termasuk ekonomi, penguasaan teknologi informasi (TI) harus terusdipersiapkan. Penguasaan tersebut menjadi salah satu kunci penting dalammeningkatkan daya saing usaha.Melihat tantangan tersebut,
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansamendorong kepada para pelaku usaha terutama yang tergabung dalam HimpunanPengusaha Muda Indonesia (HIPMI) untuk lebih memanfaatkan TI, terutama dalampengembangan bisnis atau usahanya.“TI menjadi akar dari semua sektor dan menjadi integrated system dalam duniausaha dan industri.
Saya minta kita tidak memisahkan TI yang harus mengalir diseluruh sektor mulai dari IKM dan UKM kemudian pengusaha baik kelas menengahmaupun atas,” kata Khofifah sapaan lekat Gubernur Jatim saat membuka Rakerda XVdan Diklatda II Badan Pengurus Daerah (BPD) HIPMI Jatim di Ballroom Hotel JWMarriot Surabaya, Selasa (16/7).
Khofifah mengatakan, di era digitalisasi ini dibutuhkan strong partnership dankolaborasi dari semua pihak termasuk HIPMI. Dirinya berharap, HIPMI dapatberkolaborasi bersama dengan pemerintah dalam menjawab tantangan ekonomi kedepan. Kolaborasi ini salah satunya dengan program pendampingan ataupemberdayaan UMKM Jatim agar bisa masuk dalam digitalisasi seperti penjualan ataupemasaran produk secara online.“Kami berharap HIPMI dan Pemprov Jatim dapat saling bersinergi danberkolaborasi agar kita tidak hanya menjadi pasar di era ekonomi digital saat ini, tapikita juga mampu mewujudkan Jatim yang maju, adil, makmur,” katanya.
Menurutnya, dalam menghadapi era ekonomi digital ini Pemprov Jatim telahmenyiapkan program transformasi digital. Diantaranya East Java Super Coridor (EJSC)dan Millenial Job Center (MJC) yang hadir di lima Bakorwil yakni di Madiun, Jember,Bojonegoro, Pamekasan dan Malang. Program ini menjadi upaya untuk mendekatkanpelayanan kepada masyarakat.Dalam EJSC tersebut terdapat tempat layanan perizinan terpadu untuk 13sektor, diantaranya pertanian, ESDM, kesehatan serta kelautan dan perikanan. Selainitu, dalam EJSC terdapat co-working space, ruang rapat, ruang pelatihan bagi IKM danUKM, serta ruang promosi bagi para usahawan muda.“Ini bagian kita men-support IKM dan UKM melalui fasilitas yang ada di EJSC.Tempatnya cukup representatif sehingga diharapkan dapat memfasilitasi para IKM danUKM, mendorong investasi, menumbuhkan usaha baru, dan mengoptimalkanpercepatan peluang usaha di Jatim,” kata Khofifah.
Sementara MJC sendiri, lanjutnya, menjadi wadah bagi anak muda ataugenerasi millenial yang memiliki minat di bidang ekonomi kreatif dan digital. Hal iniseiring dengan tren saat ini, dimana bermunculan pekerjaan baru seperti webdeveloper dan videographer. Melalui MJC ini, para anak muda terutama siswa SMK danSMA diberikan pelatihan dari mentor-mentor sesuai bidangnya. Mereka juga difasilitasiuntuk bertemu dengan para klien (dunia usaha dan industri).“Melalui MJC ini kaum millenial dapat masuk dalam gig economy yang saat inisedang menjadi tren di dunia, bahkan di Amerika diperkirakan tahun 2020 sudahmencapai 43 persen millenial masuk gig economy. Selain itu saya melihat anak mudapunya peluang besar terutama di bisnis start up, karena pasar kita disini juga sangatbesar,” kata orang nomor satu di Jatim ini.
Dalam kesempatan yang sama, Menteri BUMN Rini Soemarno mengajak parapengusaha terutama pengusaha muda HIPMI untuk bersama-sama dan bekerjasmadengan BUMN di berbagai sektor. Hal ini dikarenakan tujuan pembangunan bisadicapai bila ada sinergi dari semua pihak. Melalui kerjasama tersebut, dirinya berharapakan terwujud Bangsa Indonesia yang berdaulat, adil dan sejahtera.“Masyarakat yang menjadi fokus bukan hanya yang sudah memiliki usaha tapijuga belum, terutama masyarakat yang kesejahteraannya masih jauh.
BUMN terusbersinergi membangun negeri mulai sektor ekonomi paling lemah sampai paling tinggi,”katanya.Sementara itu, Ketua Umum BPD HIPMI Jatim, Mufti Anam mengatakan, saat initercatat ada 5.479 anggota HIPMI Jatim yang bergerak di berbagai sektor, mulaipertanian sampai teknologi informasi. Setiap satu unit usaha tersebut mampu menyerapsekitar 4 orang tenaga kerja per lapangan usaha. Sehingga total kurang lebih 20 ribuorang tenaga kerja di Jatim sudah diserap oleh HIPMI.Melalui pelaksanaan Rakerda dan Diklatda yang mengambil tema ‘MenyongsongIndonesia Maju, Adil dan Makmur’ ini, dirinya mengajak kepada seluruh anggota HIPMIuntuk bersama-sama menyongsong Indonesia maju, adil dan makmur.
Selain itu jugamengajak untuk meninggalkan segala dinamika politik yang terjadi di tahun ini.Turut hadir dalam acara ini, Pangdam V Brawijaya, Wakapolda Jatim, WakilKetua Umum KADIN Pusat bidang Konstruksi dan Infrastruktur, Erwin Aksa, KepalaDisperindag Jatim, Kepala Dispora Jatim serta pengurus BPC HIPMI kab/kota se-Jatim.(rr)