SURABAYA, beritalima.com – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengapresiasi pameran bertajuk ‘Mahameru’ yang digelar tiga hari penuh sejak Kamis 24 Februari 2022 hingga Sabtu 26 Februari 2022, oleh Pewarta Foto Indonesia (PFI) Surabaya, di Royal Plaza.
Dikatakan Gubernur Khofifah, pameran ini tak ubahnya sebagai bentuk referensi bagi penikmat karya fotografi untuk semakin cinta alam, cinta kemanusiaan serta semangat menjaga ekosistem, dan menonjolkan pariwisata Jawa Timur.
Total ada sebanyak 50 foto hasil karya 22 insan pewarta foto anggota dari PFI Surabaya yang berpartisipasi dalam pameran foto kali ini.
Yang semuanya dinilai Khofifah sangat estetik dan humanis. Terutama angle-angle foto saat terjadi bencana awan panas guguran (APG) di Gunung Semeru beberapa waktu lalu.
“Seyogyanya ini menjadi pelengkap dari seluruh bentuk solidaritas kemanusiaan yang terbangun luar biasa selama ini. Dimana para pewarta foto tidak mau ketinggalan dalam mengambil peran saat warga kawasan Semeru sekarang sedang berproses untuk recovery,” kata Gubernur Khofifah, Sabtu (26/2/2022).
Diketahui, Gubernur Khofifah menyempatkan hadir langsung dalam pameran foto tersebut dengan didampingi sejumlah kepala OPD. Seperti Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Jatim, Kepala Dinas Kominfo Jatim, dan juga Kepala Biro Administrasi Pimpinan Pemprov Jatim.
Pada para pengunjung pameran, Gubernur Khofifah menyampaikan update informasi terkait perkembangan kawasan Gunung Semeru pasca bencana APG.
Dimana saat ini hunian sementara dan hunian tetap bagi warga terdampak telah hampir selesai dibangun. Semua pihak bersama-sama mengebut pembangunan huntara dan huntap agar masyarakat bisa segera mendapatkan hunian.
Pembangunan fasum dan fasos serta kawasan terintegrasi untuk aktivitas ekonomi di sana juga telah terpetakan. Sehingga sekitar 2000 KK terdampak di sana akan terwadahi dan terjamin kehidupannya, setelah bencana.
“Apa yang jadi penguatan mungkin dari sisi skill anak anak muda di sana, ini yang sedang mulai kita identifikasi,” tambahnya.
Tak sampai di sana, Gubernur Khofifah kemudian berbagi sedikit cerita tentang masa mudanya yang juga hobi naik gunung. Menurutnya saat ia masih muda, yang namanya naik gunung semua dilalui dengan proses yang panjang dan bertahap.
Sebelum mencapai puncak Mahameru, ia memulai dengan mendaki Gunung Batok, Welirant, Kelotok, dilanjutkan ke Gunung Arjuno, Gung Kelud Kemudian saat mendaki Gunung Semeru juga dilakukan bertahap. Dimulai dengan ke Ranu Pane dahulu, kemudian Ranu Kumbolo hingga akhirnya mendaki sampai Mahameru.
“Ini proses yang bagi siapapun yang suka mendaki pasti sangat memorabel. Memori yang kita dapatkan tidak seperti sekarang. Karena menurut saya tidak indah naik gunung kalau pakai kendaraan. Tidak indah menurut saya kalau hiking pakai porter dan tidak bawa sendiri cariernya,” katanya tertawa.
Untuk itu, ia menyampaikan terima kasihnya pada seluruh fotografer yang berparitispasi dalam pameran ini. Yang telah menyajikan karya-karya terbaiknya dalam bentuk pameran fotografi tentang Semeru ini.
“Inisiasi ini akan menjadi inspirasi menjaga alam, menjaga ekosistem. Tidak hanya cerita dampak APG, tapi juga menjadi referensi cinta kawasan Semeru. Nilai nilai itu mudah-mudahan bisa termunculkan dari pameran ini,” pungkasnya.
Di hari terakhir pameran foto ini digelar, turut pula digelar Bedah Buku bertajuk IBU Khofifah Indar Parawansa yang merupakan karya fotografer senior Trisnadi Marjan dan juga penulis Fatimatuz Zahroh dengan dimoderatori oleh pewarta foto Totok Sumarno.
Sementara itu Ketua PFI Surabaya Suryanto mengatakan bahwa dalam pameran ini juga akan ada lelang karya foto. Yang nantinya uang yang dihasilkan akan menjadi donasi yang 100 persen disumbangkan pada masyarakat Lumajang yang terdampak bencana APG Semeru.
“Kami berharap melalui kegiatan ini, kami sebagai insan pewarta foto turut berkontribusi dalam pemulihan Semeru pasca bencana, semoga bermanfaat,” pungkasnya.(*)