SURABAYA, beritalima.com – Hari pertama masuk kerja pasca libur panjang mendapat perhatian seriusGubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa.
Orang nomor satu di jajaran PemprovJatim itu memonitor seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan PemprovJatim yang tidak masuk. Bahkan, sejak dua hari lalu, setiap sekretaris di masing-masing organisasi perangkat daerah (OPD) telah ia ingatkan untuk melakukanmonitoring di bawah koordinasi Inspektur Prov. Jatim dan dikomandani SekdaprovJatim.“Yang melaporkan adalah Pak Sekda dan kehadirannya insyaallah 100persen kecuali yang sedang cuti.
Jadi alhamdulillah ini awal yang baik,” ujarGubernur Khofifah Indar Parawansa kepada media usai menggelar Halal Bihalal dilingkungan Sekertariat Daerah (Setda) Prov. Jatim, Jl. Pahlawan 110, Surabaya,Senin (10/6). Menurut Gubernur Khofifah, kehadiran ASN Pemprov Jatim merupakankedisiplinan dan kinerja yang baik.
Harapannya, semua termotivasi untuk bisameningkatkan seluruh dedikasi yang bisa dibhaktikan untuk memuliakan masyarakatJatim dengan Nawa Bhakti Satya. Halal bihalal yang digelar kali ini juga ia inginkan untuk membangun sinergitasdengan saling menyalurkan energi positif dari seluruh pihak. “Kami bersalam, ituartinya ada energi yang mengalir. Kami saling bertatap muka, saling memberisenyum. Itu energi yang luar biasa,” katanya. Sementara itu, Sekdaprov Jatim Heru Tjahjono melaporkan, dari hasil rekapBKD Jatim, jumlah PNS Pemprov Jatim sebanyak 51.396 orang yang terdiri darifungsional guru sebanyak 28.456 orang, serta tenaga administrasi dan fungsionalmedis sebanyak 22.900 orang.Dari jumlah tersebut, memang terdapat beberapa ASN yang tidak hadir.Meski demikian, mereka semuanya memberikan keterangan.
“Jadi total yang tidakhadir sebanyak 0,95 persen. Tidak ada yang tanpa keterangan,” jelasnya.Gelar Halal Bihalal dengan ASN Pemprov JatimSementara itu, di hari pertama pasca libur panjang, Gubernur Jatim KhofifahIndar Parawansa dan Wagub Jatim Emil Elestianto Dardak menggelar halal bihalaldengan ASN di lingkungan Setda Pemprov Jatim. Antrian ASN dari Sekretariat Daerah Prov. Jatim, BPKAD Prov. Jatim,Bappeprov Jatim, Dinas Penanaman Modal dan PTSP Prov. Jatim yang inginbersalaman dengan Gubernur dan Wagub Jatim terlihat sejak pukul 07.00 WIB.
Dalam kegiatan tersebut, Gubernur Khofifah dan Wagub Emil Dardak kompakmengenakan pakaian dinas berwarna abu-abu. Tak hanya Gubernur dan WagubJatim yang bersalaman dengan ASN Pemprov Jatim, tetapi Sekdaprov Jatim besertaIstri dan Kepala OPD di lingkungan Pemprov Jatim juga ikut menyemarakkan halalbihalal.
Dalam halal bihalal, lantunan sholawat dikumandangkan dan GubernurKhofifah juga memberikan santunan kepada anak yatim.Dalam sambutannya, Gubernur Khofifah menyampaikan pesan khusus terkaitdengan tradisi dalam setiap acara. Pihaknya selalu memberikan santunan kepadaanak yatim, dhuafa, serta melantunkan sholawat. “Referensinya cukup terang.
Bagaimana sebetulnya kita bisa membangunsentuhan-sentuhan yang bisa memberikan dampak terhadap kesholehan sosial,”tuturnya sambil menjelaskan kesholehan sosial ini menjadi salah satu indeks kinerjautama (IKU). Karena itu, ia ingin mewujudkan untuk melenturkan hati danmemberikan kasih yang lebih kuat. Dihadapan para ASN, Gubernur Khofifah menyampaikan, ada beberapapekerjaan rumah yang perlu dibangun secara transedental. Seperti korbanpenyalahgunaan narkoba, AIDS, HIV di Jatim. “PR-PR ini kan bukan hal yang sederhana. Bagaimana kita bersama-samaberseiring. Teman-teman relawan narkoba bergerak, polisi bergerak, counselorbergerak, kami juga bergerak. Tetapi bahwa ada sesuatu yang kami harapkansecara transedental kita mohon kepada Allah, mudah-mudahan anak-anak bangsa,anak-anak Jawa Timur dijauhkan dari korban penyalahgunaan narkoba,”pungkasnya.
Untuk menangani peredaran narkoba di Surabaya, pihaknya terusberkoordinasi dengan Polrestabes Surabaya dan Walikota Surabaya. Secarabersama-sama, berseiring membawa masyarakat Jatim agar bersih dan bebas darikorban penyalahgunaan narkoba. Kasus penyalahgunaan narkoba kini sangatkompleks. Sehingga perlu dilakukan penanganan dari hulu ke hilir. “Dan terutama pengedarnya ini juga milenial, penggunanya sebagian besarmilenial. Kita menyiapkan tistas atau sekolah gratis berkualitas. Tapi penguatanSDM dan pembangunan manusia itu akan mereduksi, jikalau dampak dari efeknarkoba tidak kita halau,” imbuhnya. (rr)