Madiun, beritalima.com – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa meresmikan secara langsung Gedung Laboratorium Terpadu Smart Classroom di Universitas Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Madiun pada Kamis (16/6).
Peresmian itu ditandai dengan pemotongan pita dan penandatanganan prasasti oleh Gubernur Khofifah, didampingi Walikota Madiun H. Maidi, Bupati Madiun H. Ahmad Dawami, Ketua PBLP PB PGRI, Prof. Dr. Panji, Ketua PPLP PT PGRI Madiun, H. Imam Sujudi dan Rektor Universitas PGRI Madiun.
Gubernur Khofifah mengatakan, Kabupaten dan Kota Madiun memiliki keunggulan kompetitif dan keunggulan komparatif yang harus ditemukenali sampai nyekrup dengan potensi efektif kedua kabupaten kota serta pengembangan perguruan tinggi. Kota Madiun adalah kota pendekar, kabupaten Madiun dikenal kampung pesilat.
Khofifa berharap, setiap program studi yang ada dapat dimanfaatkan oleh dunia usaha, dunia industri dan dunia kerja (DUDIKA) sehingga dapat menjadi keunggulan baik bagi Kabupaten maupun Kota Madiun serta perguruan tinggi serta DUDIKA.
“Kenali titik yang bisa dibangun sinergitas oleh seluruh civitas akademika dan DUDIKA,pemkab dan pemko Madiun bahkan dengan wilayah Madiun Raya dan semua jejaring dalam dan luar negeri,” ucap Khofifah.
Khofifah mencontohkan keunggulan Kabupaten dan Kota Madiun, di antaranya tampak pada kunjungannya ke salah satu pabrik Global Way Indonesia di Kabupaten Madiun yang memproduksi bola untuk digunakan pada perhelatan FIFA World Cup 2022 . Begitu pula dengan budidaya Golden Melon dan hortikultur yang dikembangkan di kota Madiun , potensi perkumpulan Volkswagen menjadi volksweekend yang menjadi daya tarik khusus daerah Madiun.
Menurut Khofifah, Universitas PGRI dapat menjadi agen penguat pengembangan sumber daya manusia (SDM) dengan lebih komprehensif. . Salah satunya ialah dengan menjadikan pusat produksi seperti pabrik-pabrik potensial atau sentra holtikultur sebagai titik untuk magang mahasiswa serta pengembangan kelas internasional.
“Ini artinya ada kekuatan luar biasa yang dimiliki oleh Madiun. Mungkin ada fakultas tertentu yang dapat membangun kekuatan produksi dari Madiun dengan menjadikan beberapa titik tersebut tempat untuk belajar dan magang,” katanya.
Cara lain yang ditawarkan Khofifah adalah dengan mengundang dosen tamu dati dalam dan luar negeri. Menurutnya, hal itu dapat memberikan wawasan baru serta semangat tambahan bagi civitas akademika Universitas PGRI mengingat banyak cendekiawan dan pejabat negara yang berasal dari Madiun atau sedang kunjungan di Madiun atau sengaja diundang. Mereka punya jejaring yang luas.
“Universitas PGRI juga dapat menghadirkan dosen tamu baik dari dalam maupun luar negeri sebagai pemberi penguatan pengetahuan , pengalaman, akses serta jejaring. . Pejabat dan cendekiawan pun banyak yang berasal dari Madiun. Maka boleh juga mereka diundang untuk berbagi pengalaman dan penguatan,” sarannya
“Apa yang mungkin menjadi potensi dan menjadi daya dongkrak bagi civitas akademika PGRI itu luar biasa,” lanjut Khofifah.
Gubernur Khofifah pun memuji 5 fakultas dan 27 prodi yang ada di Universitas PGRI Madiun. Dengan begitu, ia menaruh harapan besar kepada seluruh civitas akademika Universitas PGRI agar sinergi yang baik dengan Pemerintah Provinsi Jawa Timur dan universitas lain tetap terwujud.
“Keberadaan Universitas PGRI Madiun ini merupakan wadah dari kebutuhan pendidikan tinggi di Madiun Raya yang suportif dan lebih komprehensif ,” ungkapnya.
“Salah satu yang harus dibangun penguatannya adalah di Madiun Raya atau Mataraman Raya, karena ini memang bagian penting untuk bisa membangun sinergi lebih luas lagi. Tidak hanya dengan Pemprov atau universitas lain, bisa di bidang apa saja,” jelasnya.
Pada kesempatan yang sama, Gubernur Khofifah berkesempatan untuk menyapa mahasiswa yang berada di 3 ruang kelas virtual melalui smart classroom di Gedung Laboratorium Terpadu Perkuliahan.
Ia mengatakan, smart classroom ini adalah modal penting menuju digitalisasi teknologi di lingkungan Universitas PGRI Madiun.
“Saya baru saja melakukan komunikasi secara virtual melalui smart classrom. Saya berikan jempol dua karena tidak ada delay time dalam koneksi. Jadi komunikasi virtual dapat dilakukan dengan banyak institusi dan terkoneksi dengan baik antarkampus,” sanjungnya.
Sebagai penutup, Gubernur Khofifah pun melakukan Peletakan Batu Pertama (Gedung Kuliah Terpadu) Universitas Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Madiun.
Sementara itu, Rektor Universitas PGRI Madiun Supri Wahyudi Utomo mengucapkan terima kasih atas hadirnya Gubernur Khofifah di kampus yang ia pimpin. Ia berharap dukungan dari Pemprov Jatim dapat membantu Universitas PGRI Madiun, untuk nantinya secara langsung meningkatkan kualitas SDM di Kabupaten dan Kota Madiun.
“Terima kasih atas hadirnya Gubernur Khofifah dalam peresmian kampus ini. Semoga Universitas PGRI makin diminati masyarakat dan dapat meningkatkan kualitas SDM yang ada di Madiun dan sekitarnya,” ungkapnya.
(red)