JAKARTA, beritalima.com | TGubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa terus memantau dan mengupdate data terkait dengan kecelakaan laut yang menimpa perahu tambangan Kapal Motor (KM) Arim Jaya di selatan Pulau Giliyang, Kab. Sumenep. Update tersebut diperoleh langsung dari aparat terkait bersama pemerintah daerah (pemda) dan forkopimda setempat.
Hal tersebut disampaikannya saat diwawancarai wartawan seusai menghadap Presiden RI di Istana Negara Jakarta, Selasa (18/6) siang.
Dikatakan, pihaknya akan terus memonitor langsung melalui organisasi perangkat daerah (OPD) yang saat ini berada di lokasi, seperti Dinas Sosial, Dinas Kesehatan, Dinas Perhubungan dan LLAJ.
Karena itu, Gubernur Khofifah mengucapakan terima kasih kepada semua aparat terkait yg terlibat baik TNI dan Polri, Basarnas, Tagana, Dinas Sosial, Dinas Kesehatan, BPBD yang sudah berada di lapangan sejak kemarin sore sampai dengan sore ini.
Menurutnya, tim dari OPD Pemprov Jatim akan terus memonitor perkembangan di lapangan, sambil menunggu hasil pencarian dari 5 orang yang belum ditemukan hingga saat ini.
Berdasarkan info Dinas Sosial Kab. Sumenep, korban meninggal dunia 17 orang, selamat 39 orang, dan hilang/belum diketemukan 5 orang. Jumlah seluruhnya 61 orang.
“Seluruh penumpang yang terdata, termasuk laporan dari masyarakat yang merasa kehilangan anggota keluarganya sudah dievakuasi. Tinggal 5 orang masih dalam pencarian,” kata gubernur perempuan pertama di Jatim ini.
Lebih lanjut disampaikannya, sebanyak 17 jenazah hari ini (Selasa) akan dikembalikan ke daerah asalnya di Pulau Gua-gua untuk dimakamkan oleh keluarga. Langkah itu dilakukan setelah diidentifikasi dan dikenali oleh pihak keluarga dengan menggunakan kapal yang sudah disiapkan oleh Pemkab Sumenep.
“Bagi yang masih luka-luka dan butuh pertolongan sudah ditangani oleh tim medis di RSUD Sumenep bersama tim Dinas Kesehatan Provinsi Jatim,” ujar orang nomor satu di Jatim ini.
Selain itu, Tim Tagana dari Dinas Sosial (Dinsos) Provinsi Jatim, lanjutnya, juga sudah di lapangan dengan melakukan pencaharian, serta memberikan bantuan berupa selimut dan kebutuhan lainnya yang sudah dibawa oleh Dinsos Jatim.
Dijelaskan, Dinas Sosial Provinsi Jatim, Dinsos Kab. Sumenep, Tagana Sumenep telah melakukan inventarisir data, pelayanan sosial bagi korban di pelayanan rumah singgah milik Dinsos Sumenep, akan memberikan paket bantuan selimut dan peralatan mandi bagi korban. Juga proses melengkapi data utk korban meninggal yang akan ditujukan ke Kemensos agar mendapat santunan kematian, serta melakukan koordinasi dengan Basarnas dan pihak Puskesmas untuk pendataan korban.
Terkait santunan bagi korban yang meninggal, Gubernur Khofifah menegaskan bahwa santunan tersebut akan menjadi perhatikan Pemprov Jatim dan Pemerintah Kab. Sumenep. (rr)