Gubernur Klaim Berhasil Turunkan Angka Stunting dari 35,4 Jadi 15,7 Persen

  • Whatsapp

KUPANG, beritalima.com – Gubernur Nusa Tenggara Timur Viktor Bungtilu Laiskodat menyampaikan pidato radio pada 16 Agustus 2023.

Pidato radio kali ini berlangsung di Aula Utama El Tari Kupang, Rabu (16/8/2023), dihadiri Wakil Gubernur NTT Josef Nae Soi, forkopimda NTT, pimpinan OPD lingkup Pemprov NTT, serta perwakilan siswa SMA/SMK.

Dalam pidato radio tersebut, Gubernur Viktor Bungtilu Laiskodat menyampaikan, persentase stunting selama lima tahun berturut-turut
mulai tahun 2018 sampai dengan 2023 menunjukkan tren
penurunan yang besar.

Pada tahun 2018, prevalensi stunting 35,4 persen atau sebanyak 81.434 balita dan menurun tajam pada pengukuran Februari 2023, yakni 15,7 persen atau 67.518 balita.

Hal ini membuktikan bahwa pendekatan pencegahan dan penanganan stunting secara konvergensi melalui intervensi spesifik dan intensif berjalan efektif.

Dikatakan Viktor Bungtilu Laiskodat, penurunan stunting secara signifikan ini tidak lepas dari kebijakan Pemerintah NTT untuk menggunakan aplikasi
Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (e-PPGBM) untuk menangani stunting dengan by name, by address dan menolak menggunakan Survey Status Gizi Indonesia (SGSI).

Pemerintah Provinsi NTT telah melayangkan protes kepada
Menteri Kesehatan tentang penggunaan pengukuran stunting dengan metode SGSI dan Kementerian Kesehatan telah menyetujui penggunaan e-PPBGM untuk menilai perkembangan stunting di NTT sebagai pengecualiannya.

“Kita juga terus berkomitmen untuk menekan angka kematian ibu dan anak melalui berbagai upaya seperti penguatan dan peningkatan kapasitas tenaga kesehatan, peningkatan fasilitas kesehatan dan evaluasi yang terus-menerus”, kata Viktor Bungtilu Laiskodat.

Selanjutnya, dia menambahkan, Angka kematian Ibu selama tiga tahun terakhir menunjukan penurunan di mana pada tahun 2021, angka kematian ibu sebanyak 181 kasus dan tahun 2022 berjumlah 171 kasus.

Sampai dengan bulan Juli tahun 2023 terdapat 74 kasus. Sementara itu, untuk kematian bayi sampai dengan bulan Juli tahun 2023 mencapai 449 kasus atau menurun dibandingkan dengan tahun 2022 yang mencapai 1.139. (*)

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait