PIRU,beritaLimacom,-Gubernur Maluku, Said Assagaff membuka secara resmi kegiatan Pesta Paduan Suara Gerejawi (Pesparawi) tingkat provinsi Maluku di Lapangan , Minggu (19/11/2017) malam.
Gubernur Maluku, Said Assagaff dalam sambutannya, mengatakan Pesparawi yang dilaksanakan merupakan sejarah pearabadan keagamaann untuk perdamaian Maluku dan secara luas Indonesia. “Dukungan masyarakat adalah gambaran kerukunan itu. Sebab persaudaraan sudah menjadi hidup orang Maluku,” ujarnya.
Beberapa point penting untuk dijadikan refleksi, yaitu Pesparawi merupakan berkah yang luar biasa bagi Maluku. Di mana toleransi kian terbuka antara kelompok masyarakat juga antar umat beragama.
Begitu pula, kata Assagaff Pesparawi adalah identitas diri dan gudang dari orang gemar bernyanyi. “Jadi jika Maluku menjuarai lagi Pesparawi tingkat nasional, itu karena kita terlahir sebagai juara sejatinya Indonesia,” ujarnya.
Lanjutnya, dalam visi pemerintah provinsi sudah menegaskan hakekat kerukunan umat beragama. Yaitu maluku yang kaya tentang persaudaraan, harus dijadikan ideologi dan afrimasi semua umat beragama.
“Karena itu saya merasa perjumpaan malam ini bukan kebetulan. Hakekatnya pada kita berbagi dan bersyukur menjadi bagian dari anak negeri, bukan untuk belajar menjadi pemimpin diantara rakyat, melainkan hidup diantara rakyat,” ceritanya.
Bupati SBB Yasim Payapo dalam sambutannya, mengungkapkan masyarakat SBB dengan bangga memberikan dukungan untuk menyukseskan acara ini sehingga menjadikan Pesparawi X sebagai salah satu Pesparawi yang terbaik provinsi Maluku.
Menurutnya, spirit orang basudara harus selalu dihidupkan dan belajar memahami dan mempercayai, menghargai, mencintai, sebagai falsafaf hidup orang basudara Maluku, potong di kuku rasa di daging, ale rasa beta rasa, sagu salempeng di bagi dua.
Pesparawi yang dilaksanakan sebagai media baku dapa orang basudara, baik itu dari suku, gender bahkan agama. Menarik lagi proses persiapan hingga pelaksanaan Pesparawi juga didukung oleh umat beragama non Kristen, baik itu dalam kapasitas pengisi acara hingga akses story, dapat menjadi modal sosial untuk mengembangkan Maluku sebagai laboratorium kerukunan umat beragama terbaik di Indonesia.
Dirjen Bimas Kristen Kementerian Agama RI Thomas Pentury dalam sambutannya, mengatakan atmosifr pembukaan tentu memberikan semangat terutama khususnya masyarakat SBB yang sesungguhnya sangat mencintai kerukunan dan toleransi.
“Pesparawi adalah sinergitas antara Pemprov, Pemkab dan Kemenetrian Agama dengan merangkul berbagai pihak untuk mendukung penuh suksesnya acara ini termaksud masyarakat,” terang mantan rektor Unpatti ini.
Untuk itu Pesparawi diharapkan dapat memberikan ruang bagi semua elemen masyarakat, khususnya umat Kristen untuk selanjutnya dapat berkontribusi positif dengan menjadikan kehidupan untuk memuliakan Tuhan.
“Merawat dan memelihara kerukunan dan toleransi harus terwujud dalam hidup berdampingan dengan orang berbeda agama. Menjamin kebebasan dan rasa aman merupakan bagian dari ibadah,” tuturnya.
Ketua LPPD Maluku Paulus Kastanya, mengatakan melalui Pesparawi ini dapat membina sinergitas antar umat, dan modal kerjasama sebagai motivasi bersyukur atas karunia dan talenta yang diberikan, untuk memupuk rasa persatuan dalam bingkai kesatuan sebagai anak bangsa.
“Karena Pesparawi secara penuh didukung oleh pemerintah dan lapisan masyarakat Maluku, maka sinergitas tersebut diperkuat dalam kononia kebangsaan itu sendiri,” tandasnya.
Olehnya itu, mantan Kepala Dinas Sosial Maluku ini mengajak seluruh elemen masyarakat dapat merawat keharmonisan bangsadengan bernyanyi, sejalan dengan tema Pesparawi “Aku akan menyanyi dengan roh dan akal budi”.
Wakil Bupati Nus Akerina, selaku ketua panitia Pesparawi menyebutkan, total peserta yang mengikuti Pesparawi Provinsi Maluku mencapai 2.177 orang. Terdidri terdiri dari Kabupaten Maluku Tenggara Barat 180 orang, Kabupaten Maluku Tenggara 271 orang, Kabupaten Maluku Barat Daya 288 orang, Kabupaten Buru Selatan 125 orang, Kota Ambon 262 orang, Kota Tual 241 orang, Kabupaten Buru 27 orang, Kabupaten Seram Bagian Timur 79 orang, kabupaten Kepulauan Aru 137 orang, Kabupaten Maluku Tengah 251 orang dan Kabupaten Seram Bagian Barat 240 orang. Seluruh peserta tinggal di rumah warga yang beragama Kristen Protestan, Katolik maupun Islam.
Peserta akan mengikuti 10 jenis lomba, yakni paduan suara jampuran diikuti 9 kabupaten/kota, paduan suara remaja pemuda 8 kabupaten/kota, paduan suara anak 7 kabupaten/kota, paduan suara laki-laki sejenis 8 kabupaten/kota, paduan suara wanita 9 kabupaten/kota, solo usia 6-8 diikuti 10 kabupaten/kota, solo usia 9-12 diikuti 11 kabupaten/kota, remaja wanita 10 kabupaten/kota, remaja laki-laki 10 kabupaten/kota, vokal grup 9 kabupaten/kota, eksebisi musik pop gereja diikuti 6 kabupaten/kota.
Seluruh lomba akan berlangsung di tiga tempat, yakni paduan suara berlomba di gedung Nunusaku Center, vokal grup dan solo di gedung Hatutelu, dan eksebisi musik pop gereja di lokasi pameran.
Selain pelaksanaan lomba Pesparawi juga dilaksanakan pameran potensi dan produk unggulan daerah yang diikuti 4 kabupaten/kota, instasi pemerintah, BUMN, BUMD dan pengusaha, yang terdiri dari 47 stand. (Jossy)