Bengkulu, beritalima.com | Wujudkan Sumber Daya Manusia (SDM) berkualitas dan berakhlakul karimah di masa mendatang, Yayasan Al Hasanah yang telah berdiri sejak tahun 1988 atau 31 tahun lalu terus berupaya membangun sarana pendidikan berbasis agama.
Pada kesempatan ini, peletakan batu pertama pembangunan Sekolah Menegah Atas Islam Terpadu (SMA IT) dilakukan Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah selaku orang nomor satu di Bengkulu dan terus mendukung setiap Lembaga yang berkontribusi bagi kemajuan daerah.
Rohidin Mersyah pada kesempatan ini menyampaikan apresiasi atas kehadiran Lembaga-lembaga pendidikan Islam di Provinsi Bengkulu salah satunya Al Hasanah yang terus berkembang, menciptakan pendidikan yang berkualitas demi menciptakan Sumber Daya Manusia (SDM) yang cerdas, pintar dan berakhlak.
“Al Hasanah salah satu lembaga pendidikan yang dibutuhkan di jaman modern seperti sekarang, dimana perpaduan antara ilmu agama dan ilmu umum berkolaborasi agar tercipta generasi penerus yang berkualitas di masa mendatang,” ujar Rohidin
Rohidin menambahkan pembentukan karakter anak mulai dari usia dini perlu diisi dengan hal yang bersifat positif, ilmu agama yang diterapkan di yayasan Al Hasanah terbukti mampu menjadikan anak paham pada nilai-nilai agama.
Menurutnya, semua pihak wajib berperan memberikan dukungan terhadap lembaga yang menaungi pendidikan anak, supaya kedepan Bengkulu dipimpin oleh anak-anak yang cerdas, pintar dan berakhlak.
“Anak perlu diajarkan nilai agama sejak dini, ini proses membentuk generasi emas berkualitas. Pendidikan Al Qur’an menjadi modal seorang anak untuk menjadi pribadi yang santun serta berakhlak. Untuk itu, semua pihak baik pemerintah maupun masyarakat perlu mendukung, agar kedepan SDM Bengkulu lebih baik,” tutup Rohidin
Sementara itu, Ketua Yayasan Al Hasanah Yusran Hasymi menyampaikan Yayasan akan mengembangkan sekolah islam terpadu, jika sebelumnya yayasan sudah memiliki Ponpes, PAUD, SDIT, dan SMPIT sekarang akan dibangun SMAIT yang berlokasi di Betungan Kota Bengkulu.
Menurutnya, lahan seluas 2 hektare akan digunakan dalam pembangunan secara bertahap, tahap pertama (2019) diawali dengan pembangunan masjid. Kemudian tahun depan, baru akan dibangun fisik gedung SMAIT, diharapkan pemerintah maupun masyarakat dapat mensupport kegiatan ini.
“Pertama kita akan bangun Masjid dahulu, sebagai pusat pendidikan islam dan sosial kemasyarakatan, jadi masyarakat sekitar dapat menggunakannya. Tahap selanjutnya, baru pembangunan fisik gedung SMAIT pada tahun depan. Kami berharap pembangunan ini dapat bermanfaat bagi masyarakat maupun daerah, sehingga 10 hingga 20 tahun kedepan dunia pendidikan Bengkulu menghasilkan generasi berakhlak,” pungkasnya. (rl)