SURABAYA, Beritalima.com|
Prof Dr dr Roedi Irawan M Kes Sp A(K) telah resmi menyandang gelar Guru Besar (Gubes) Fakultas Kedokteran (FK), Universitas Airlangga (FK Unair). Penyematan gelar terhormat tersebut berlangsung di Aula Garuda Mukti, Kantor Manajemen, Kampus MERR C pada Rabu (20/12/2023).
Dalam kesempatan itu, Prof Roedi menyampaikan orasi ilmiahnya yang berjudul “Nutrigenomik dan Nutrisi Mikrobiom sebagai Harapan Baru untuk Anak Down Syndrome”. Prof Roedi menyampaikan, tercetusnya gagasan tersebut berawal dari keikutsertaannya dalam workshop di Washington DC, Amerika Serikat.
“Pada workshop tersebut, tercetuslah ilmu nutrigenomik. Singkatnya, ilmu tersebut mempelajari respon tubuh manusia pada nutrisi, pola makan, dan gaya hidup tertentu serta mencakup studi tentang gen, varian gen (alel) dan interaksinya dengan makanan, dengan menganalisis profil genetik seseorang,” jelas Prof Roedi
Prof Roedi menambahkan, nutrigenomik ini akan memberikan rekomendasi yang dipersonalisasi setiap individu. Harapannya, dapat mengoptimalkan hasil kesehatan dengan mencegah perkembangan penyakit kronis dan penyakit menular. Nutrisi dan diet yang tepat berpengaruh besar pada ekspresi gen dan aktivitas sistem kekebalan tubuh manusia.
“Hal ini dapat meningkatkan harapan hidup pada anak down syndrome. Karena anak dengan down syndrome rentan untuk mengalami penyakit lainya. Yakni, alzheimer, hipertensi dan obesitas dini,” imbuhnya.
Gabungkan Mikrobiom dan Nutrigenomik
Gubes kelahiran kota Pahlawan itu menjelaskan, perencanaan pola makanan dengan nutrigenomik memudahkan tiap individu untuk menerima hasil penyesuaian tubuh masing masing dengan cepat. Nantinya, setiap individu akan diatur pola makan dan nutrisi yang masuk didalam tubuh sesuai dengan kode DNA.
“Dasar utama potensi nutrigenomik yakni melakukan pengujian dan analisis secara genetik. Tes genetik sederhana akan memungkinkan suatu individu untuk mendapatkan analisis lengkap tentang kode genetik yang dapat digunakan untuk membentuk diet yang optimal,” jelas Prof Roedi.
Prof Roedi melanjutkan, mikrobiom memiliki fungsi dalam tubuh manusia. Salah satunya, dalam mencerna makanan dan pemecah senyawa makanan yang bersifat toxic. Tak hanya itu, mikrobiom juga digunakan sebagai organ pendukung untuk tubuh manusia dapat berfungsi dengan benar.
Pemanfaatan mikrobiom dan nutrigenomik telah digunakan dalam pengobatan penyakit yang tidak dapat ditangani dengan pengobatan konvensional. Mikrobiom merupakan mikroorganisme yang baik dalam mempertahankan kesehatan tubuh manusia.
“Dengan penggabungan kedua ilmu ini, semoga niat baik saya untuk meningkatkan angka harapan hidup anak down syndrome di Indonesia serta memperbaiki kelambatan pertumbuhan akibat down syndrome,” ujarnya.(Yul)