Jombang | beritalima.com – Gus Heri (51 th) panggilan akrab dari KH. Zahrul Jihad pengasuh Pondok Pesantren Tinggi Darul Ulum, Rejoso, Kabupaten Jombang percaya dan mengharapkan Mas Gibran putra sulung Presiden RI ke – 7 akan menjadi Cawapresnya Prabowo Subianto.
Menurutnya Mas Gibran itu bisa mewakili dan merefresentasikan kaum muda kendati sempat bermasalah setelah putusan MK, 16 Oktober 2023 belum lama ini namun dijelaskan oleh Ketua Majelis Hakim Mahkamah Konstitusi bahwa calon presiden dan wakil Presiden minimal 40 tahun atau sedang menjabat kepala daerah.
“Dia kan sudah jadi Walikota Solo tiga tahun dan UU Pemilu tidak menyebutkan harus sudah 1 periode. Jadi sudah memenuhi syarat,” ujar Gus Heri kepada beritalima.com, Kamis (19/10/2023).
Lanjut Gus, selaku pengasuh pondok pesantren menjelaskan bahwa golongan yang punya semangat anak muda ini adalah Mas Gibran dengan pasangan Prabowo sangat ideal.
“Prabowo di usia yang matang ini memiliki semangat muda dan pengalaman,” tuturnya.
Dengan begitu ditandaskan Gus Heri terhadap keraguan masyarakat soal figur Mas Gibran soal masalah silsilah dan kematangan berpikir menurutnya cukup mumpuni. Bahkan dari sepengetahuan Gus Heri yang putra kyai terkenal di Jombang yakni alm. Kyai As’ad Umar melihat pencalonan Mas Gibran berjalan seperti air mengalir.
Lebih jauh diungkapkan Gus Heri, kendati Mas Gibran tidak seperti bapaknya melewati kepemimpinan Walikota di Solo dua periode, Gubernur DKI Jakarta lalu mencalonkan Presiden. Tapi Kyai muda tersebut menilai mengibaratkan buah jatuh tidak jauh dari pohonnya.
Terhadap Mas Gibran dari kacamata Gus Heri bukan By Design tapi secara alami, faktanya Mas Gibran menunjukkan kapasitas dirinya sendiri dan sebagai putra pemimpin bangsa.
“Soal penilaian masyarakat hasil putusan MK sah sah saja karena jumlah penduduk Indonesia lebih dari 270 juta jiwa tidak sedikit yang bicara dari tukang jamu, tukang becak bahkan lulusan TK SD pun berhak bicara,” terangnya.
Namun diterangkan Gus Heri dari cara pandangnya, yang mengamini Mas Gibran juga tidak sedikit termasuk yang bertentangan dengan Gus Heri pun bisa dibilang tidak banyak melainkan banyak yang mendukung.
Menariknya bagi Gus Heri selama menjadi pegiat pengasuh Pendok Pesantren merasa diperhatikan oleh Presiden Joko Widodo hingga dapat diharapkan bisa meneruskan. Bahkan Mas Gibran terhadap pondok pesantren terbilang antusias.
“Jadi selama ini yang memperhatikan pondok pesantren tidak harus orang yang berada dalam komunitas itu. Dari luar pun care (peduli) dengan kita,” jelasnya.
Saat ini dari pengakuan Gus Heri, bersama ribuan santri sama-sama berdoa dan memberikan pemahaman kepada mahasiswanya karena kepada beritalima.com ini menyebutkan bahwa peran Gus tidak hanya sebagai kyai tapi juga sebagai dosen.
“Dukungan saya terhadap Mas Gibran tidak sendirian tapi banyak Gus Gus lain bahkan gerbongnya Gawakis Indonesia tidak bisa dihitung dengan jari,” pungkas Gus Heri.
Jurnalis : Dedy Mulyadi