SURABAYA, beritalima.com – Wakil Gubernur Jawa Timur Drs. H. Saifullah Yusuf mengajak kepada seluruh masyarakat Jawa Timur untuk semakin peduli terhadap kualitas air. Ajakan itu ia sampaikan karena dirinya melihat akhir-akhir ini kualitas air sungai sebagai bahan baku air minum sangat memprihatinkan. Apalagi, dampak limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) yang dihasilkan industri maupun rumah tangga (domestik) menjadi faktor utama pencemaran tersebut.
“Meskipun data pencemaran turun dari target 12 persen yang ditetapkan oleh Gubernur Jatim dan kini mampu mencapai 15 persen, tapi tantangan kita masih besar. Karena banyak sekali masyarakat yang belum semuanya sadar, termasuk sejumlah pengusaha yang membuang limbah B3 nya di sungai-sungai, khususnya di kali (Sungai, Red) Surabaya ini,” kata Wagub Jatim Drs. H. Saifullah Yusuf saat menghadiri Ruwatan Kali Surabaya ke 6 memperingati Hari Air Sedunia (HAS) tahun 2017 di halaman Kantor Devisi Jasa Asa (DJA) II Perum Jasa Tirta (PJT) I Gunungsari Surabaya, Sabtu (25/3).
Lebih lanjut, Gus Ipul – sapaan akrab Wakil Gubernur Jatim ini menyampaikan, kalau limbah industri dan domestik yang menjadi faktor utama dari dampak pencemaran sungai saat ini kontribusinya sudah mencapai 60 persen. Untuk itu dirinya mengajak kepada seluruh masyarakat untuk semakin sadar akan kondisi tersebut. “Ini cukup besar kontribusi pencemarannya, dan kita membangun kesadaran masyarakat untuk bersama-sama menyadari betapa pentingnya kepedulian terhadap kualitas air,” katanya.
Ajakan Gus Ipul untuk bersama-sama peduli terhadap kualitas air itu bisa diwujudkan dalam bentuk membangun Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) komunal dalam bentuk sumur resapan di setiap rumah. “Salah satu cara itu yang sedang kita kembangkan di tengah-tengah masyarakat untuk mengatasi dampak pencemaran sungai. Apalagi kita saat ini memerlukan kualitas air yang lebih baik lagi kedepannya,” jelasnya.
Disamping itu, sebut Gus Ipul, pemerintah dan seluruh stakeholder saat ini terus bekerja keras dalam usaha meningkatkan jumlah kuantitas sekaligus kualitas airnya. Tak hanya itu, pemerintah saat ini juga sedang menggalang kekuatan utamanya di tengah-tengah masyarakat dan perusahaan yang berada di bantaran sungai untuk membuang limbah pada tempatnya. “Kuantitas airnya itu adalah bahwa memang faktanya banyak sekali sumber mata air kita yang sudah mati. Sehingga kita perlu bekerja keras untuk melakukan penanaman kembali dan berusaha menemukan sumber-sumber mata air yang baru,” ujarnya.
Khusus menanggapi soal acara ruwatan kali Surabaya yang digelar dalam rangka memperingati HAS tahun 2017, orang nomor dua di jajaran Pemprov. Jatim ini sangat mengapresiasi. Melihat pentingnya acara yang diharapkan dapat memberikan manfaat untuk hajat hidup orang banyak ini dirinya akan terus mendukung.
“Ini menjadi tantangan yang sangat besar buat kita. Apalagi rasio air tergantung dari supplay dan demand. Dimana permintaan kita sudah mencapai 0,40 sedang idealnya itu 0,25 kebawah, melihat kondisi itu maka saat ini bisa dikata kalau kita ini mengalami krisis air. Oleh karena itu, ini perlu kesadaran kita bersama untuk bagaimana kita harus menggalakkan kepedulian terhadap yang namanya air,” pinta Gus Ipul.
Sementara itu, Direktur Konsorsium Lingkungan Hidup (KLH), Imam Rochani mengatakan, kalau pihaknya akan terus menggelar acara serupa dengan menggandeng pemerintah dan pihak swasta. Upaya itu dilakukan untuk menjaga kualitas dan kuantitas air yang ada di Surabaya menjadi lebih baik lagi.
“Kenapa itu kami lakukan, karena kami sangat peduli terhadap lingkungan hidup, khususnya air,” kata Imam Rochani sambil menyebutkan hari air sedunia yang jatuh pada 22 Maret 2017 lalu itu.
Untuk mewujudkan keingannya itu, dirinya meminta kepada pemerintah untuk mendukung aksi yang ia lakukan. Apalagi dari kajian yang dilakukannya, dari jumlah 98 persen pencemaran air yang dilakukan, 20 persennya dilakukan dalam bentuk IPAL komunal. “Sisanya masih belum ada, makanya saya minta bagaimana IPAL komunal itu bisa semakin digalakkan lagi di masyarakat, itu harapan kami,” ujarnya.
Acara ruwatan kali Surabaya yang dibarengi pertunjukkan wayang ruwatan dengan lakon dewaruci oleh Ki Nugroho (Surabaya) ini ditandai dengan pelepasan 350 benih ikan Tawas dan Wader di Kali Surabaya. Disamping itu, penandaan juga dilakukan penanaman pohon buah-buahan di bantaran kali Surabaya oleh Gus Ipul. Ikut hadir pada kesempatan itu juga Direktur KLH Imam Rochani, Deputi Operasional I Perum Jasa Tirta Taufiqqurachman dan Kepala DJA II PJT I Perum Jasa Tirta I Viari Djajasinga. (***)