Gus Ipul Dikukuhkan sebagai Anggota Kehormatan DPW PPNI Jatim

  • Whatsapp
Gus Ipul Menyalami Para Tenaga Kesehatan dan Perawat Yang Hadir Pada Halal bi Halal dan Rakerwil DPW PPNI Prov Jatim

Wakil Gubernur Jatim Drs. H. Saifullah Yusuf dikukuhkan sebagai anggota kehormatan Dewan Pengurus Wilayah (DPW) Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Provinsi Jatim oleh Ketua DPW Prov. Jatim PPNI, Prof. Dr. Nursalam, M. Nurs (Hons). Pengukuhan dilakukan saat Halal Bihalal dan Rapat Kerja Wilayah (Rakerwil) Pengurus DPW, DPD PPNI Kabupaten/Kota, Pimpinan Institusi Pendidikan Keperawatan di Jatim,  bertemakan “Peningkatan Profesionalisme Perawat Jawa Timur Pada Era MEA Badan Diklat DPW PPNI Provinsi Jawa Timur” di Hotel Garden Palace Surabaya, Jumat (22/7)

Pengukuhan ditandai dengan pemasangan jas kepengurusan PPNI kepada Gus Ipul sapaan lekat Wagub Jatim. Gus Ipul dikukuhkan sebagai anggota kehormatan karena telah memiliki kepedulian terhadap para perawat di Jatim. Di bawah kepemimpinan Pakde Karwo-Gus Ipul, Pemprov Jatim memiliki program-program yang memajukan kualitas dan kesejahteraan para perawat di Jatim.

Pada kesempatan itu, Gus Ipul menyampaikan, Pemprov Jatim sangat duli terhadap tenaga kesehatan seperti perawat. Apalagi di era MEA, perawat ini masuk dalam gerbong pertama yang menjadi prioritas. Sehingga perlu kebijakan dan langkah-langkah konkret untuk melindungi perawat dan tenaga kesehatan lainnya di era MEA.

“Ada beberapa bidang yang masuk era MEA, yakni bidang ekonomi yang sudah masuk sebelum berlakunya MEA terutama bidang perdagangan. Untuk yang lain adalah bidang kesehatan termasuk gerbong pertama tahun 2016,” tegsnya

Artinya di era MEA, siapapun yang bekerja di bidang kesehatan boleh melakukan usaha dan kerja di negara-negara yang tergabung dalam MEA. Untuk itu, Pemprov Jatim telah melakukan program-progam peningkatan kualitas SDM pada perawat. Ini memerlukan kerja keras dan keseriusan dari semua pihak untuk menjadi tuan rumah dan jangan sampai jadi buruh di negara sendiri.

Untuk itu, ia bersama Gubernur Jatim, Pakde Karwo menginginkan perawat masuk ke desa-desa mengikuti bidan dalam rangka mengembangkan daerah masing-masing khususnya di bidang kesehatan. Regulasi dan program yang dibuat telah disetujui DPRD Jatim yakni perawat masuk ke seluruh desa.

“Perawat harus bisa menjadi ujung tombak kesehatan. Kalau di era orde baru yang menjadi prioritas adalah bidan masuk ke desa. Sekarang perawat masuk desa. Yang penting masuk dulu agar dapat bersaing di era MEA,” imbuhnya.

Ketua DPW Prov. Jatim PPNI Prof. Dr. Nursalam, M.Nurs (Hons) menyampaikan terima kasih pada Pemprov Jatim di bawah kepimpinan Pakde Karwo-Gus Ipul yang telah memberikan kesempatan kepada para perawat di Jatim melalui program Pondok Kesehatan Desa (Ponkesdes). “Program Ponkesdes ini satu-satu di Indonesia dan sangat berdampak bagi peningkatan kualitas perawat di Jatim,” ujarnya.

Berdasarkan data, jumlah perawat yang ada saat ini sekitar 45 ribu orang dari 38 kabupaten/kota di Jatim. Dari jumlah tersebut yang sudah teregistrasi sebanyak 27 ribu perawat. Jumlah sekolah keperawatan di Jatim sebanyak 53 sekolah dan  menghasilkan kelulusan sebanyak 5.300 perawat setiap tahunnya. (**)

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *