GRESIK, beritalima.com – Halal Bihalal merupakan tradisi khas Indonesia yang diciptakan ulama dan kyai. Halal Bihalal perlu dipertahankan sebab menjadi wadah umat untuk bersilaturahim dalam suasana Idul Fitri.
“Saya bersyukur bisa diundang ke sini untuk silaturahim dan bertemu dalam suasana halal bihalal,” ujar Wakil Gubernur Jatim Drs. H. Saifullah Yusuf saat menghadiri Halal Bihalal Remaja Masjid Al-Mubarok Baron Dukun, Kab. Gresik, Jumat (14/7) malam.
Gus Ipul sapaan lekat Wagub Jatim menjelaskan, halal bihalal peninggalan para kyai yang kedengarannya seperti Bahasa Arab, tetapi Bahasa Indonesia yang diterjemahkan ke dalam Bahasa Arab.
“Halal Bihalal memang Bahasa Indonesia, sebagai sarana bertemunya umat bersilaturahim, saling bersalaman dan bermaaf-maafan. Juga mendengarkan tauziah,” katanya.
Menurutnya, halal bihalal juga diciptakan untuk menjaga persatuan, memperkuat ukhuwah, serta menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Selain halal bihalal, lanjutnya, tradisi yang juga khas Indonesia dilakukan setiap tahun yakni mudik. Mudik menjadi sarana bersilaturahim untuk latihan pulang setiap tahun.
Dijelaskan, pada dasarnya orang mudik itu hatinya senang karena bertemu dengan orang tua, keluarga, maupun tetangga. “Orang kembali itu bergembira, terutama kembali ke Allah SWT,” imbuhnya.
Dalam sambutannya, Gus Ipul berharap, agar seluruh umat ikut menjaga tradisi halal bihalal dan mudik sebagai ajang silaturahim guna menjaga persatuan dan memperkuat ukhuwah. (rr)