BANYUWANGI, beritalima.com – Festival Wirakarya Kampung Kelir Pramuka merupakan kegiatan yang digagas oleh Pramuka Jatim untuk menciptakan lingkungan masyarakat menjadi sehat, aman dan bersih.
Demikian disampaikan Wagub Jatim, Drs. H. Saifullah Yusuf saat Pembukaan Festival Wirakarya Kampung Kelir Pramuka di Pendopo Kab. Banyuwangi, Senin (4/4). Festival ini bertemakan tema,“MerajutPersaudaraan dalam Warna-warniIndonesia”.
Kampung Kelir,ujarnya memperlihatkan kepada masyarakat tentang kepedulian pramuka dalam membantu sesama. Anggota pramuka bersatu padu mengecat dan membersihkan rumah yang telah dipilih. “Ada 1.000 anggota pramuka dari tiga kabupaten berkumpul untuk bakti sosial menciptakan lingkungan menjadi lebih baik, “ ujar Gus Ipul sapaan akrabnya.
Ia menjelaskan, dengan adanya Kampung Kelir warna warni indah akan tampak di setiap desa, sehingga masyarakat akan merasakan manfaatnya. Dengan demikian, lingkungan akan tampak terlihar nyaman, enak dipandang dan menjadikan motivasi bagi masyarakat untuk membiasakan hidup bersih.”Dampak adanya Kampung Kelir selain menjaga lingkungan baik, juga menjadikan lingkungan layak untuk tumbuh kembang anak, orang tua, lansia dan semua kalangan,” jelasnya.
Kampung Kelir bukan merupakan kegiatan yang pertama kali diselenggarakan di Indonesia. Sebelumnya sudah ada beberapa daerah yang sudah ada seperti Malang. Akan tetapi, hal ini menjadi yang pertama kali diselenggarakan di Indonesia karena melibatkan Pramuka. Selaras dengan gerakan Pramuka, dimana hal yang bagus wajib untuk diduplikasi.”Kampung Kelir sekaligus menyebarkan semangat menjaga lingkungan agar tumbuh generasi sehat yang kemudian menjadi pemenang,” ucapnya.
Gus Ipul menuturkan, semangat yang dibawa oleh anggota Pramuka hendaknya bisa ditularkan di kabupaten lainnya. Tujuannya adalah di setiap kabupaten ada Kampung Kelir Pramuka. Masa depan bangsa Indonesia di tangan generasi muda saat ini, salah satunya Pramuka. “Dengan adanya kepeduliaan seperti ini, masa depan bangsa akan terjaga dan mampu bersaing dengan negara lain maju tanpa kehilangan jati diri kebangsaan,” ungkapnya.
Gus Ipul menambahkan untuk menjadi pemenang ada beberapa hal yang harus dimiliki, pertama memiliki spiritual happines atau dekat dengan Tuhan. Pramuka harus takwa kepada Tuhan dimana saja cobaannya dan situasi akan tangguh. Kedua adalah intelectual happiness atau memiliki kecerdasan. Ketiga adalah harus memiliki keterampilan dibidang tertentu sesuai minat dan bakat.
Festival Wirakarya Kampung kelir Pramukaakan dimulai pada bulan April sampai Mei 2017 di 11 zona di Jawa Timur antara lain dimulai di Kwarcab Banyuwangi, Kwarcab Lumajang, Kwarcab Malang, Kwarcab Trenggalek, Kwarcab Jombang, Kwarcab Kota Kediri, Kwarcab Bojonegoro, Kwarcab Gresik, Kwarcab Probolinggo, Kwarcab Sumenep, Kwarcab Sidoarjo. Setiap zona diikuti oleh 2-6 Kwarcab. pembukaan di Banyuwangi ini dimeriahkan oleh Band Letto
Banyuwangi Inspirasi Pembangunan
Kerja keras yang dilakukan Pemkab Banyuwangi beberapa tahun terakhir bisa menjadi inspirasi daerah lain dalam hal pembangunan. Sebagai contoh pembangunan yang berhasil dilakukan adalah di sektor pariwisata. Jumlah wisatawan yang berkunjung ke Banyuwangi meningkat drastis. Pemkab Banyuwangi secara berkesinambungan memperbaiki sektor pariwisata agar bisa menarik wisatawan. “Bukan tidak mungkin wisata Banyuwangi menjadi nomor satu di Jatim. Hal tersebut karena ada dukungan dari stakeholder,” ujar Wagub Jatim.
Hal positif yang bisa diambil dari Kab. Banyuwangi, ujarnya adalah pembangunan disegala sektor bisa membawa dampak kemajuan diantaranya pertumbuhan yang inklusif dan kesenjangan semakin menipis. Kesenjangan menjadi hal serius, akan tetapi Pemkab Banyuwangi bisa mengatasi hal itu. “Hal ini membuktikan Pemkab Banyuwangi kreatif dan mampu memanfaatkan kesempatan yang ada,” jelasnya. (**)