PONOROGO, beritalima.com – Wakil Gubernur Jatim Drs. H. Saifullah Yusuf meminta madrasah diniyah (madin) terus memperbaiki diri untuk ikut membantu menciptakan generasi penerus bangsa yang cerdas dan berakhlak baik. Perbaikan tersebut mencakup tiga hal yaitu peningkatan kualitas guru, metode belajar mengajar, dan sarana prasarana.
“Semua pengelola Madrasah diniyah harus meningkatkan mutu pendidikannya secara bertahap. Apalagi, baru-baru ini telah diajukan peraturan daerah (perda) tentang madrasah diniyah dan telah diajukan ke DPRD Prov. Jatim,” terang Gus Ipul – sapaan akrab Wagub Jatim saat menghadiri Pengukuhan Dewan Pimpinan Cabang/DPC Forum Kerja Diniyah Takmiliyah Kab. Ponorogo Masa Khidmat 2016-2021 di Alun-alun Kab. Ponorogo, Minggu (14/05).
Menurut Gus Ipul, perbaikan madin perlu dilakukan untuk mengimbangi keberadaan sekolah-sekolah formal yang hanya memberikan pelajaran agama islam selama 4 jam dalam seminggu. Bahkan Pemprov Jatim sejak 7 tahun lalu telah bekerjasama dengan kabupaten/walikota untuk memberikan Bantuan Operasional Sekolah Daerah (BOSDA) pada madin di Jatim.
Ia menambahkan, setiap tahunnya total anggaran yang dialokasikan Rp. 400 milyar, dengan rincian Rp.200 milyar dari provinsi dan Rp. 200 milyar dari kab/kota. Selain itu, Pemprov juga telah menyekolahkan sekitar 10 ribu guru madin. Meskipun jumlah guru yang disekolahkan terbatas, namun kedepan Pemprov optimis akan menambah jumlahnya. “Madin memang belum diakui sebagai pendidikan resmi, tapi saya bersama pak Gubernur menyadari keberadaannya penting untuk menciptakan generasi yang ulul albab. Yaitu anak-anak yang dekat dengan Alloh tapi juga memiliki kecerdasan intelektual,” jelasnya.
Lebih lanjut disampaikan, menghadapi kemajuan teknologi madin harus mulai mengenal dan bisa memanfaatkan dengan baik. Disamping itu anak-anak madin harus mulai diakrabkan dengan penggunaan internet sehat dengan konten yang sesuai kebutuhan pendidikan madin. Lima tahun kedepan Gus Ipul Berharap semua madin bisa memiliki komputer dalam proses belajar mengajarnya. “Meskipun ini sulit saya yakin semua madin bisa melakukan pengadaan komputer, karena semua hal jika dilakukan dengan usaha pasti bisa,” tukasnya.
Gus Ipul berharap, FKDT mampu menjadi sarana pemersatu guru-guru madin se Jatim dan wadah ukhuwah dalam mengurus madin. Selain itu FKDT juga harus bisa dijadikan sebagai sarana dakwah tentang kebaikan kepada seluruh umat. Dakwah ini penting karena jika seseorang berbuat kebaikan, maka hidupnya akan mendapat kebarokahan dan kebaikan juga. “Segenap pengurus FKDT harus kompak dan menggunakan seluruh yang dimiliki baik lisan, pikiran, tenaga, serta hartanya untuk kepentingan dakwah,” pungkasnya.
Turut hadir Wakil Bupati Ponorogo Drs. H. Soedjarno, MM, Ketua FKDT Jatim Satuhan, dan Wakil Ketua DPRD Ponorogo. (rr).