SIDOARJO, beritalima.com – Wakil Gubernur Jawa Timur Drs. H. Saifullah Yusuf meminta kepada ummat untuk dapat menangkal sekaligus mewaspadai informasi berbentuk berita bohong atau hoax.
Permintaan tersebut disampaikannya ketika menghadiri pengajian umum memperingati Isra Miraj, Nabi Muhammad SAW di Park Royal Regency Buduruan, Sidoarjo, Minggu (2/4) malam.
Ia menyatakan, saat ini masyarakat harus peka terhadap informasi yang diterima, bahwa berita bohong tersebut dapat menyebabkan keresahan. Hoax hendaknya harus disaring dan tidak diterima dengan mentah-mentah, sehingga tidak memberi dampak yang negatif.
“Saya meminta ummat, khususunya jamaah pengajian untuk cerdas dan menyaring segala informasi maupun berita bohong,” ungkapnya.
Gus Ipul sapaan akrabnya mencontohkan, era tekhnologi saat ini banyak smart phone telah dilengkapi oleh fitur fitur canggih. Kecanggihan teknologi tersebut harus diikuti oleh pengetahuan bagi penggunanya agar tidak mudah terhasut oleh informasi yang tidak benar.
Kemajuan zaman, menuntut orang untuk semakin pintar dan bijaksana dalam menggunakan teknologi. Jangan sampai, mengutip sebuah ayat maupun mengambil inti sari dalam Al Qur’an yang telah diplesetkan sehingga berakibat fatal.
“Ummat diminta waspada dalam menggunakan teknologi di media sosial dengan baik. Masyarakat harus peka dan selektif untuk menggunakan dan mengambil informasi di internet maupun media sosial (medsos). Jika informasi yang diterima salah, kemudian di share atau dibagikan ke orang lain akan berdampak besar,” imbuhnya.
Sementara itu, pada peringatan isra miraj tersebut Gus Ipul berharap, mendapat keberkahan dari setiap majelis majelis yang diselenggarakan oleh ummat.
Dengan menghadiri majelis, kita bisa memperoleh ilmu yang bermanfaat dan menjadikan hidup lebih barokah. Pasalnya, majelis senantiasa diisi dengan tausiah agama yang membawa kita kearah yang lebih baik, sesuai ajaran Rasulullah SAW.
Majelis juga berperan besar dalam menjaga kerukunan umat, persatuan bangsa dan negara. Pasalnya, dalam majelis, baik itu kyai, santri, TNI, Polisi, pejabat pemerintah, dan masyarakat duduk bersama, tidak ada yang diistimewakan. Karena tujuan hadir di majelis adalah untuk bermunajat kepada Allah SWT agar bangsa ini senantiasa diberikan kedamaian. (**).