Gus Ipul : Satu Desa Satu Akutansi

  • Whatsapp
wagub foto bersama dgn ketua panitia, Rektor dan para narasumber di seminar nasional akuntasi di UNM

MALANG, beritalima.com – Wakil Gubernur Jatim Drs H Saifullah Yusuf mengharapkan setiap desa ada satu akuntansi. Hal ini penting, fungsinya membantu kepala desa supaya dalam mengelola administrasi keuangan desa bisa lebih bagus
Harapan itu disampaikan Gus Ipul – sapaan akrab Wakil Gubernur Jatim Drs H Saifullah Yusuf ketika menjadi keynote speaker pada Seminar nasional akuntansi, di universitas Negeri Malang, Sabtu (21/10)

Dari jumlah Aparatur Sipil Negara (ASN) di Jatim sebanyak 55.359 orang, kata Gus Ipul, yang mempunyai latar belakang pendidikan Akutansi, baik S1 maupun D3 prosentasenya masih sangat kecil.

Padahal dari tahun ke tahun APBD Pemprov Jatim selalu meningkat. Tahun 2016 Rp 157 miliar lebih dan 2017 meningkat hampir Rp 4 miliar (16 %) sehingga menjadi Rp 228 miliar.
“Pemprov Jatim masih memerlukan kualitas dan kuantitas SDM ASN pengelola keuangan daerah. Akuntan kehadirannya sangat dibutuhkan tidak hanya di lingkungan pemerintah, tapi juga dunia swasta/ bisnis,” ujarnya.

Laboratorium Pengelolaan Keuangan Daerah (LPKD) Provinsi Jatim, yang merupakan laboratorium pertama di Indonesia, lanjutnya, memberikan solusi harus ada pengelola keuangan daerah di Provinsi, di Kab/Kota dan Pengelola keuangan daerah di desa.
Dijelaskan, kalau di Provinsi dimaksudkan untuk membentuk SDM dengan pola pikir terintegrasi degan pengelolaan keuangan daerah. Sementara yang di Kab/ kota untuk membentuk SDM yang mampu menyusun dokumen perencanaan sampai dengan pelaporan. Sedangkan di Desa diharapkan bisa membentuk SDM yang mampu melakukan transfer knowledge.

Tantangan kedepan, Akuntan perannya sangat besar. Para akuntan diharapkan ikut membantu pelaporan keuangan pemprov Jatim karena sejak 2010 smpai 2016 akutansi Jatim mendapat penilaian Wajar Tanpa Pengecualian (WTP), hanya tahun 2014 mendapat penilaian Wajar Dengan Pengecualian (WDP). Target th 2017 Jatim tetap mendapat penilaian WTP.

Dalam seminar tersebut nara sumber yang hadir dari kementerian keuangan Jakarta, yaitu Langgeng Subur ( Akuntan : kekuatan, tantangan & peran profei di era ekonomi digital) dan Rizal Edwin Manansang (Ekonomi Indonesia Kini & Esok) diikuti mahasiswa ekonomi/ akuntansi dari universitas negeri dan swasta se Jatim. (rr).

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *