Habis Konsumsi 3 Butir Obat Azithromycin dari Kemenkes Seratusan Pelajar Muntah dan Mencret

  • Whatsapp

Serdang Bedagai

Beritalima-Seratusan pelajar SD (Sekolah Dasar) di Desa Nagur, Kecamatan Tanjung Beringin, Serdang Bedagai,Sumatera Utara mengalami muntah-muntah dan mencret setelah mengkonsumsi obat Azithromycin untuk pencegan penyakit Frambusia (Patek) diberikan Kemenkes Kesehatan , Kamis (25/8) sekira jam 12.00 wib.

Menurut sumber, siang itu tenaga kesehatan dari Kemenkes melalui puskesmas tanjung beringgin memberikan obat kepada murid SD 102056, SD 106219, SD 102068 dan Mis Al-Wasliah di Desa Nagur Sekira jam 11.00 wib.

Namun usai mengkonsumi obat sebanyak 3 butir untuk anak kelas 5 dan 6 sedangkan  untuk anak kelas Dua dan Empat di berikan dua butir  oleh Pukesmas  mencegah menyakit Frambusia, tiba-tiba seratusan murid dari sekolah tersebut mengalami muntah-muntah dan mencret-mencret.

Mengetahui anaknya mengalami muntah usai mengkonsumsi obat diberikan Puskesmas dari Kemenkes, para orangtua murid langsung panik dan melarikan anaknya ke Puskesmas Tanjung Beringin. Akibatnya seratusan murid terpaksa mendapat perawatan di Puskesmas.

Naazariah (53) mengaku, dirinya terkejut dan takut melihat anaknya tiba-tiba pulang dari sekolah muntah-muntah dan buang air besar. Bahkan wajah anaknya pucat pas  usai buang air besar terus menerus.

“Gimana kami gak takut habis makan obat M.Ferdi langsung pulang muntah dan mencret,” ujarnya.

Hal sama juga diungkap Ida (34) mengaku takut melihat kondisi anaknya muntah dan mencret, sehingga dirinya langsung membawa anaknya ke Puskesmas untuk mendapatkan perawatan.

“Mungkin  karna obatnya terlalu besar dan dosisnya pun tinggi sehingga anakku muntah dan mencret,” bilangnya.

Kepala Puskesmas Tanjung Beringin tidak berhasil dikonfirmasi Beritalima prihal adanya tudingan pihak Kemenkes tentang kurangnya tenaga dari Puskesmas dalam mengawasi dan mengontrol para pelajar usai mengkonsumsi obat.

“Ibu tidak ada dikantor, tadi dia keluar,” ujar pekerja disana.

Sementara hasil pantauan Beritalima di lokasi ada berapa anak sekolah dasar (SD)Desa Nagur yang mengalami muntah munta dan Mencret yang masih dirawat di pukesmas Banjung Beringgim yakni Mira Azmira(12)Muhammad Maulana(13),Darmawan(12)Rosdiana(12),Siti Malida(13),M.Ferdi(13)dan lainya sudah bisa di bawak pulang.

Senada yang dikatakan  M.Ferdi kelas 6 di Sekolah Dasar 102056 Desa Naggur kepada Beritalima mengatakan.”Iya bg kita disuruh minum sekaligus tiga pil itu ,baru kami terasa mual-mual dan muntah.”Ujar Ferdi wajah Pucat

Sementara itu Sarikasi Harepah tenaga kesehatan dari Kemenkes memberikan obat berkilah, terjadinya muntah dan buang air besar merupakan efek samping dari mengkonsumsi obat yang mereka berikan. Selama 2 jam.

“Bukan keracunan tapi itu efek samping obat,” kilahnya.

Menurutnya, usai mengkonsumsi obat, para pelajar harus mendapatkan mengawasan selama 2 jam menunggu reaksi dan efek samping dari obat diminum.

“Jadi mereka harus dikontrol,mungkin kurangnya tenaga dari Puskesmas sehingga kejadian itu tidak terditeksi mengakibatkan mereka muntah dan buang air besar,” kilahnya.

Seputar kepanikan para orangtua murid setelah anaknya muntah dan mencret usai mengkonsumis obat tersebut akibat tidak adanya pemberitahuan kepada masyarakat terlebih dahulu.

Sarikasi terkesan membela diri dengan berdalih mereka telah melakukan sosialisai tentang pemberiaan obat pencegah penyakit Frambusia di RM Bahagia Perbaungan.

“Kita sudah melakukan sosialisasi dengan kepala-kepala terkait dirumah makan, mungkin para kepala itu tidak mensosialisasi kemasyarakat,” bilang Sarikasi.

Sarikasi menuding, mereka menemukan adanya 1 orang terjangkit menyakit Frambusia Desa Nagur, sehingga pihaknya turun kelapangan untuk melakukan pencegahan menularan menyakit Frambusia kepada warga lainnya.

“Sudah ada 1 orang terjangkit, mengatasi penularan penyakit itu maka kita lakukan pencegahan dengan memberikan obat,” kilahnya lagi.(su/s.i)

Teks foto: Para murid didampingi orangtua menunjukan obat yang di minum sebanyak tiga butir.kamis(25/8).(su/s.i)

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *