SURABAYA, beritalima.com | Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya menggandeng Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan Provinsi Jawa Timur untuk bersama-sama menghadang inflasi di Kota Surabaya. Bahkan, mereka juga sudah melakukan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) tentang pemanfaatan bersama data dan informasi serta penguatan koordinasi implementasi kebijakan fiskal pemerintah dalam kerangka hubungan keuangan pemerintah pusat dan daerah di wilayah Kota Surabaya.
Penandatanganan MoU itu dilakukan langsung oleh Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi dengan Kepala Kanwil Ditjen Perbendaharaan Jatim Taukhid di ruang kerja Wali Kota Surabaya, Jumat (16/9/2022). Saat itu, Wali Kota Eri juga menerima buku tebal yang memuat data-data penting tentang Kota Pahlawan.
Seusai penandatanganan MoU itu, Kepala Kanwil Ditjen Perbendaharaan Jatim Taukhid mengaku bersyukur karena sudah bisa bersilaturahmi sekaligus melakukan kerjasama dengan Wali Kota Eri beserta jajaran Pemkot Surabaya. Dengan adanya kerjasama ini, maka dia akan lebih intens mendukung berbagai program Wali Kota Eri ke depannya melalui data-data yang dimilikinya.
“Jadi, Pak Wali Kota nanti bisa mengakses data itu kapan pun. Kemudian, kami juga akan mereport kepada Pak Wali tentang perkembangannya, karena beliau yang menggerakkan perekonomian di sini (Surabaya). Kami mengusung tagline bersama Anda membangun ekonomi dan kesejahteraan di Jawa Timur, dan khususnya Surabaya. Jadi, kami akan bersama-sama untuk itu,” kata Taukhid.
Adapun program konkret yang akan dilakukan adalah merepot perkembangan penyerapan anggaran dari satuan-satuan kerja pemerintah di Kota Surabaya, kemudian juga memprofil data UMKM yang telah menerima fasilitas pembiayaan dari pemerintah berupa KUR. Berdasarkan data yang dimilikinya, UMKM Surabaya yang sudah menerima fasilitas KUR tahun 2021 lalu adalah 72 ribu debitur lebih dengan penyaluran sebesar nilai Rp 2,5 triliun.
“Khusus untuk tahun ini hingga bulan Agustus, sudah ada 62 ribu debitur yang menerima fasilitas KUR. Jumlahnya meningkat di tahun ini, dan mudah-mudahan hingga akhir tahun sampai mendekati 100 ribu debitur di Surabaya,” katanya.
Menurutnya, para pelaku UMKM yang menerima fasilitas KUR ini ada datanya dan lengkap semuanya dari tahun sekian sampai tahun sekian. Karenanya, data ini yang akan dishare kepada Pemkot Surabaya untuk terus menggerakkan perekonomian Surabaya.
“Kami siap menyampaikan detail kepada Pak Wali Kota dan jajaran pemkot, sehingga Pak Wali nanti tahu persis data UMKM di Surabaya berapa sih jumlahnya dan sudah berapa yang menerima fasilitas KUR,” tegasnya.
Sementara itu, Wali Kota Eri mengatakan bahwa tadi yang disampaikan hanya beberapa data, padahal dia yakin masih banyak data yang belum disampaikan. Makanya, dia bersama tim pemkot akan segera sowan ke Kanwil Ditjen Perbendaharaan Jatim untuk membedah semua data-data itu. “Data itulah yang akan kita manfaatkan untuk menggerakkan ekonomo Surabaya dan mengurangi dan menghadang inflasi di Surabaya,” tegasnya.
Menurutnya, setelah kemarinnya bekerjasama dengan BPS, lalu selanjutnya pemkot akan bersinergi dengan Kanwil Ditjen Perbendaharaan Jatim. Sebab, dengan data-data itu pemkot akan bisa melihat sejak awal, mulai dari hulu hingga hilir, termasuk permasalahannya apa dan bagaimana. “Seperti UMKM yang sudah mendapatkan KUR disampaikan tadi ada 72 ribu tahun lalu dan tahun ini hingga Agustus 62 ribu. Maka, nanti saya akan cek, dari 72 ribu itu setelah mendapatkan KUR pendapatannya berapa dan saat ini omsetnya sudah berapa, dan masalahnya dimana?” ujarnya.
Oleh karena itu, ia mengaku sejak awal sudah menyampaikan kepada jajaran pemkot bahwa Pemkot Surabaya tidak bisa berdiri sendiri, tapi harus berkolaborasi dengan stakeholder lainnya. Salah satu contohnya, UMKM yang mendaptkan KUR, kalau misalnya pemkot harus mengecek sendiri yang mendapatkan KUR, tentu akan kebingungan.
“Alhamdulillah sekarang kita bisa berkolaborasi dengan Kanwil Ditjen Perbendaharaan Jatim, sehingga kita akan memanfaatkan data ini. Insyallah data ini akan sangat membantu kita dan akan membantu warga Kota Surabaya untuk terus bergerak demi mengembangkan ekonomi Surabaya,” pungkasnya. (*)