Hadang Upaya Pecah Belah NU, Para Kiai Sepuh Serukan Gerakkan Sedulur Ngaji

  • Whatsapp

JOMBANG, beritalima.com — Hasil istikharah para kiai sepuh dalam mendukung calon gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf (Gus Ipul) tidak sekadar pernyataan. Para kiai juga bergerak. Salah satunya dengan seruan untuk menyelenggarakan Sedulur Ngaji: Kabeh Sedulur, Kabeh Makmur di semua wilayah di Jawa Timur.

Sedulur Ngaji adalah kegiatan bermunajat kepada Allah melalui wasilah mengkhatamkan Al Quran, membaca Salawat Nariyah, dan tahlil. Tujuannya, meminta keselamatan, kesejahteraan, dan keberkahan kepada Allah untuk masyarakat Jawa Timur.

Gerakan Sedulur Ngaji juga dilakukan agar pilkada serentak Jawa Timur tahun ini berjalan lancar, tertib, dan aman. Juga menghasilkan pemimpin amanah, dan bermanfaat yang memperjuangkan Islam ahlussunnah wal jama’ah annahdliyah, jamiyah Nahdlatul Ulama dan pondok pesantren.

Sedulur Ngaji juga upaya untuk berdoa dan menghadang upaya-upaya pihak luar yang dengan berbagai sekenario ingin memecah belah keutuhan NU. Para Kiai sepuh sudah beristikharah dalam menentukan pilihan, jangan sampai dipecah belah hanya karena adanya kader ambisius yang berujung pada upaya memecah belah warga NU.

Selain itu, Sedulur Ngaji juga digelar agar para jamaah mengetahui hasil istikharah jumhur ulama. “Agar Drs. H Saifullah Yusuf (Gus Ipul) terpilih dan dilantik menjadi gubernur Jawa Timur sebagai wujud ketaatan, ketawadluan kepada masyayikh, kiai NU, serta pengasuh pondok pesantren,” kata KH Nurul Huda Jazuli, Pengasuh Pondok Pesantren Ploso, Kediri, di sela-sela pembacaan seruan Sedulur Ngaji di Kafiyah Ijazah Munas Ke-2 IMAP (Ittihad Al-Mutakhorrijin Al-Falah Ploso) Minggu (4/3) malam di Ponpes Mamba’ul Ma’arif Denanyar, Jombang.

Puluhan kiai sepuh mencatatkan namanya sebagai bagian dari ulama yang menyerukan gerakan Sedulur Ngaji. Mereka adalah KH Zainuddin Jazuli (PP Al Falah Ploso, Kediri), KH Anwar Manshur (PP Lirboyo, Kediri), KH Huda Jazuli (PP Al Falah Ploso, Kediri), KH Miftahul Ahyar (PP Miftahussunah Surabaya), dan KH Nawawi Abdul Jalil (PP Sidogiri, Pasuruan).

Ikut pula KH Agus Ali Masyhuri (PP Bumi Sholawat, Sidoarjo), KH Anwar Iskandar (PP Al Amin, Kediri), KH Mutawakil Alallah (PP Zainal Hasan Genggong, Probolinggo), KH Fuad NUr Hasan (PP Sidogiri, Pasuruan), KH Fuad Jazuli (PP Ploso, Kediri), KH Kholil As’ad Samsul Arifin (PP Wali Songo, Situbondo), serta KH Idris Hamid (PP Salafiyah, Pasuruan).

Sedulur Ngaji akan digelar setiap malam Jumat pukul 19.30 (bada isya) serentak di Jawa Timur. Lokasi Sedulur Ngaji bisa di rumah warga, musholla, masjid, dan pondok pesantren. Mereka yang diundang adalah masyarakat umum. “Sedikitnya, 30 orang akan diundang dalam satu kegiatan Sedulur Ngaji,” kata KH Zainuddin Jazuli.

Sementara itu, Gus Ipul yang ikut hadir dalam acara ini menyambut baik adanya seruan “Sedulur Ngaji”. Paslon nomor urut 2 ini menyampaikan rasa bangganya bisa hadir di tengah para ulama, kiai, santri, serta alumni Ponpes Al-Falah, Ploso.

Menurut Keponakan KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) ini, Indonesia saat ini dijaga oleh para ulama dan kiai. “Partai-partai yang berniat bergabung dalam koalisi pun mengakui ingin juga berada dalam naungan keberkahan kiai. PKB, PDIP, PKS, Partai Gerindra dan yang terakhir Perindo pun begitu. Sekarang bergabung demi keberkahan para Kiai,” tutur Gus Ipul.

Para kiai, tidak hanya menjadikan Jawa Timur adem, tapi juga mampu menumbuhkan pusat-pusat ekonomi umat yang kini tumbuh subur di ribuan pesantren yang tersebar di pelosok-pelosok Jawa Timur.(*)

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *