Untuk menghadapi keadaan darurat yang sewaktu-waktu terjadi dalam pelayaran atau penugasan, 130 Taruna-Taruni Akademi Angkatan laut (AAL) Tingkat I Angkatan ke-69 dilatih bertahan hidup di laut yang dikemas dalam sebuah latihan praktek (Lattek) Sea Survival.
Lattek Sea Survival dibuka Kepala Departemen Pelaut Akademi Angkatan Laut (Kadeppel AAL) Kolonel Laut (P) Maman Nurchman mewakili Gubernur AAL Laksda TNI Tunggul Suropati, S.E.,M.Tr (Han) di Kolam Renang Jala Krida Tirta, AAL Bumimoro, Surabaya, Rabu (3/2).
Menurut Kadeppel AAL selaku Pimpinan Lattek Sea Survival mengatakan, bahwa Sea Survival merupakan cara bertahan di laut apabila menghadapi situasi yang darurat pada saat dinas di atas kapal/KRI.
Ia menekankan kepada anak asuhnya agar selalu memperhatikan dan mengikuti apa yang disampaikan pelatih agar para Taruna memahami dan mengerti pentingnya pengetahuan tentang sea survival sebagai bekal dalam penugasan nantinya.
“Gunakan waktu secara efektif dan seefisien mungkin demi tercapainya peningkatan kualitas dan keterampilan dasar Taruna Tingkat I, perhatikan faktor keamanan sesuai dengan standard operating procedure untuk menghindari kerugian personel dan materiil,” pinta Kadeppel AAL.
Sementara itu Palaklat Lattek Sea Survival Mayor Laut (P) Khairul Anam menjelaskan latihan akan dilaksanakan selama tujuh hari mulai hari ini hingga 8 Maret 2021 mendatang, dibawah bimbingan pelatih dari Dinas Penyelamatan Bawah Air (Dislambair) Koarmada II.
Materi latihan yang diberikan dan dilakukan para Taruna diantaranya, pengetahuan cara bertahan hidup di laut, tindakan yang harus dilakukan ataupun harus dihindari selama kondisi darurat, pengenalan peralatan survival, uji ketahanan di air (water trapen) dan uji kemampuan berenang.
Dalam kesempatan itu Ia juga menekankan, selama latihan berlangsung para Taruna, Staflat dan pelatih untuk tetap mengikuti protokol kesehatan dengan melaksanakan 5 M, bahkan sebelum latihan diwajibkan melaksanakan Tes Swab di Satkes AAL.