Jombang, beritalima.com – Menghadapi tahun ajaran baru 2020/2021, Universitas Negeri Malang mengadakan pelatihan pembelajaran daring di SMAN 1 Jombang.
Kepala SMAN 1 Jombang Zainal Fatoni mengapresiasi kegiatan itu sebagai pengabdian masyarakat dari Universitas Negeri Malang (UM), melibatkan 61 guru setempat dengan menerapkan protokol kesehatan Covid-19 selama mengikuti platihan.
Pelatihan dibuka sekitar pukul 07.30, pada Senin (6/7/2020) oleh tim dan anggota pengabdian masyarakat, yang dihadiri oleh Wahyu Nur Hidayat, M.Pd., Dr. kkun Elmunsyah, S.T., M.T., Prof. Dr. Tri Atmadji, S., M.Pd, Wahyu Nur Hidayat, M.Pd., Achmad Hamdan, S.Pd., M.Pd.
Lebih lanjut SMAN 1 Jombang Zainal Fatoni yang ditemui beritalima.com, Rabu (8/7/2020) mengatakan, Kabupaten Jombang sebagai salah satu Kabupaten zona merah dalam kasus Covid-19 yang tidak memungkinkan menggelar kegiatan belajar mengajar langsung dan tatap muka.
Untuk itu ditegaskan Fatoni yang belum lama menjabat di SMAN 1 Jombang mendukung kegiatan yang dilaksanakan UM sebagai kesiapannya untuk menyambut tahun ajaran baru 13 Juli nanti.
Dengan demikian dijelaskan Kasek SMAN 1 Jombang, kegiatan pembelajaran daring nanti itu, akan memanfaatkan berbagai macam aplikasi sesuai yang direkomendasikan tim pengabdian masyarakat UM yaitu Google classroom dan moodle.
“Aplikasi nanti akan disiapkan oleh tim dari UM, kemudian kita yang menyiapkan materi sesuai kurikulum,” pungkasnya.
Sementara diungkapkan Wahyu Nur Hidayat terhadap pembelajaran daring di rumah selama masa pandemi Covid-19, tim pengabdian masyarakat dari UM tersebut memjelaskan bahwa tentang pelaksanaan kegiatan yang meliputi seminar pembelajaran abad 21, pre test menggunakan evaluasi online berbasis gamifikasi dan pemanfaatan moodle (rumah belajar SMANSA).
Namun Wahyu pun menegaskan bahwa kegiatan pelatihan akan dilanjutkan sampai 17 Juli 2020 nanti. Menurutnya pembelajaran daring itu sangat dibutuhkan bapak – ibu guru di sekolah, karena semester depan pembelajaran di SMAN 1 Jombang akan dilakukan secara daring (dalam jaringan).
“Dari pelatihan itu, guru diharapkan dapat memiliki keterampilan untuk memanfaatkan sumber belajar online yang efektif dalam kegiatan belajar mengajar. Sehingga target kurikulum dapat tercapai,” jelasnya.
Reporter : Dedy Mulyadi
