JAKARTA, Beritalima.com– Ketua DPD RI, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti menegaskan, ada lima hal penting yang harus dimiliki Universitas Negeri Surabaya (Unesa) agar Perguruan Tinggi itu mampu mencetak Sumber Daya Manusia (SDM) unggul dan berdaya saing.
Itu disampaikan LaNyalla saat memberi orasi ilmiah dengan tema; ‘Unesa Satu Langkah di Depan, untuk Indonesia Maju’ yang dirangkai dengan agenda Rapat Terbuka Senat dalam rangka Pengukuhan Profesor dan Guru Besar Universitas Negeri Surabaya, Senin (21/12) pagi.
“Untuk mencapai hal itu, Unesa harus mampu unggul di lima hal penting, unggul dalam proses pelaksanaan pendidikan, unggul dalam penelitian dan pengabdian, unggul dalam lulusan yang berdaya saing, unggul pada bidang keilmuan dan unggul dalam persaingan global,” tegas LaNyalla seperti keterangan pers Biro Humas dan Pemberitaan DPD RI.
Pada kesempatan itu, LaNyalla juga mendapat penghargaan Widya Wiyata Dharma Samya yang diberikan langsung Rektor Unesa Prof. Dr. Nurhasan. Penghargaan ini diberikan kepada pendidik atau lembaga yang dianggap bijaksana dan berjasa pada sesama di bidang pendidikan.
Penghargaan yang sama juga diberikan Unesa kepada Bupati Magetan Suprawoto, Bupati Pamekasan Badrut Tamam, Walikota Madiun Maidi, Ketua BNSP Pusat Kunjung Masehat, Pengasuh Ponpes Amanatul Ummah, KH Asep Saifuddin Halim, Rektor UINSA, Prof Abdul A’la, Pengasuh Ponpes Bumi Shalawat Lebo Sidoarjo, KH Ali Mashuri, Pengasuh Ponpes Mambaul Ma’arif Denanyar Jombang KH Abdus Salam Shohib, Direktur Badan Pengelola Sekolah Labschool Unesa Prof Maria Veronika Roesminingsih.
Lebih lanjut, senator asal Jatim itu mengatakan, SDM unggul menjadi keniscayaan untuk mencapai Indonesia Maju. Dan SDM unggul hanya bisa dihasilkan melalui mutu Lembaga Pendidikan yang juga unggul. “Karena itu, sudah tepat bila Unesa bertekad untuk satu langkah di depan.”
Ditegaskan, persaingan dunia yang semakin ketat dan dis-rupsi di pelbagai bidang, membutuhkan kualitas SDM yang tepat. Untuk itulah SDM berbudi pekerti luhur dan berkarakter sangat dibutuhkan. SDM yang menguasai keterampilan dan menguasai ilmu pengetahuan masa kini dan masa depan juga menjadi poin penting yang harus dimiliki.
Karena itu, pendidikan harus berakar pada budaya bangsa dalam usaha memperjuangkan kepentingan nasional dan tanggap terhadap perubahan dunia. Keluarga dan lembaga pendidikan menempati peran sentral dalam pendidikan anak-anak kita.
“Budi pekerti, sopan santun, toleransi dan kedisiplinan, termasuk kebiasaan mengantre dengan sabar dan teratur, harus kita tanamkan sejak dini. Untuk tingkat pendidikan tinggi, kita harus berani mencanangkan target tinggi, yakni lulusan pendidikan tinggi kita harus diperhitungkan di tingkat regional dan global,” terang dia.
Untuk diperhitungkan, SDM yang ada harus punya karakter, pekerja keras, jujur, kolaboratif, solutif dan enterpreneurship. Selain itu, SDM yang ada juga harus kompetitif dalam penguasaan ilmu pengetahuan dan menguasai the emerging skills, yang mampu mengisi the emerging jobs, dan inovatif serta mampu membangun the emerging business.
LaNyalla menegaskan, Indonesia butuh ilmu pengetahuan dan teknologi yang membuat Indonesia bisa melompat dan mendahului bangsa lain. Butuh terobosan atau jalan pintas yang cerdik, mudah, cepat. Indonesia butuh SDM unggul yang berhati Indonesia, berideologi Pancasila.
“Kita butuh SDM unggul yang toleran, berakhlak mulia. Kita butuh SDM unggul yang terus belajar, bekerja keras, berdedikasi. Kita butuh inovasi-yang membalik ke-tidak-mungkinan menjadi peluang. Yang membuat kelemahan menjadi kekuatan, mengubah kesulitan menjadi kemudahan.”
Dan, keinginan Unesa mencetak SDM Unggul yang diungkapkan melalui tema Dies Natalis kali ini yakni ‘Unesa Satu Langkah di Depan, untuk Indonesia Maju’ sejalan dengan apa yang sudah dicanangkan pemerintah melalui Pidato Kenegaraan Presiden 2019, dengan tema SDM Unggul, Indonesia Maju.
LaNyalla mengabarkan, DPD RI telah menerima aspirasi dari Rektor Unesa terkait pembangunan Gedung Kuliah Jurusan Biologi Fakultas MIPA, usul program pengembangan Kedokteran, Keolahragaan serta Layanan Bagi Disabilitas. Atas hal itu, selaku Ketua DPD RI menyatakan, telah bersurat kepada Menteri Pendidikan dan Kebudayaan sebagai bentuk dukungan dan dorongan.
Ia juga mengabarkan bahwa saat ini Pemerintah telah mengalokasikan di dalam APBN tahun anggaran 2020, dana abadi penelitian, sebesar Rp 5 Trilyun, dan secara bertahap akan terus ditingkatkan. “Silakan diakses untuk dimanfaatkan dalam mewujudkan Unesa Satu Langkah di Depan,” pungkasnya. (akhir)