Hadiri FGD, Bupati Madiun: Silahkan Investor Holtikultura Berinvestasi

  • Whatsapp

MADIUN, beritalima.com- Bupati Madiun, Jawa Timur, menghadiri Focus Group Discussion (FGD) yang diikuti 13 daerah. Kegiatan yang membahas mengenai pengembangan hortikultura untuk peningkatan ekspor dan ekonomi daerah ini, berlangsung di sebuah hotel yang ada di Kota Madiun, Senin 12 Agustus 2019.

Bupati Madiun, H. Ahmad Dawami, dalam kesempatan ini mempersilahkan investor yang ingin membangun pabrik di wilayah Kabupaten Madiun.

“Masyarakat juga butuh keyakinan dari investor. Kabupaten Madiun mayoritas lahan pertanian, banyak invetor yang ingin berdatangan di Kabupaten Madiun. Kabupaten Madiun mempunyai luasan lahan 32.924 hektar pertanian, yang tiga kali panen seluas 21 ribu hektar dan yang 11 ribu hektar dua kali panen. Namun banyak investor yang ingin menempati tempat yang di tiga kali panen. Sehingga ijinnya banyak yang kami putus/hentikan sampai saya diperiksa Ombusman. Ini kenapa, karena pertanian masih menyangga perekonomian masyarakat di Kabupaten Madiun,” kata H. Ahmad Dawami.

Tidak berfungsinya lahan perkarangan menjadi lahan pertanian, lanjutnya, menjadi masalah. Karena pertanian tidak menjadikan pilhan pertama para pemuda/pencari pekerja. Pilihan pertama mereka mayoritas pergi ke kota besar/keluar negeri untuk mencari pekerjaan.

“Nantinya baru di usia 50 tahun, pulang dan baru belajar bertani. Karena itu, Kabupaten Madiun siap menerima investor bidang holtikultura dengan menyiapkan 32 ribu hektar lahan,” tandasnya.

Bupati juga menegaskan, Pemerintah Kabupaten Madiun siap bertanggung jawab atas investor yang akan masuk.

“Begitu juga investor mempunyai hak dan kewajiban bila berinvestasi di Kabupaten Madiun. Pemkab juga memiliki kewajiban untuk melindungi investor,” tegasnya.

FGD yang digagas oleh Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia ini, mendiskusikan mengenai langkah kongkrit pemerintah dalam upayanya mendorong ekspor dan mendorong ekonomi daerah khususnya di bidang hortikultura.

Maka dari itu, sebagai inisiasi awal, Kemenko Perekonomian RI mengajak serta 13 kepala daerah dari seluruh Indonesia untuk hadir dan berembuk bersama guna merumuskan kerjasama dalam pengembangan hortikultura di daerahnya masing-masing.

“Upaya yang kita lakukan adalah, kita mau mendorong komoditi unggulan hortikultura di daerah untuk siap di ekspor. Ini merupakan langkah awal dengan mengajak 13 serta daerah dari seluruh Indonesia untuk berkumpul disini,” terang Sekretaris Kemenko Perekonomian, Susiwijono.

Hortikultura, lanjutnya, menjadi fokus utama dalam pengembangan karena komoditas ini memiliki nilai ekonomi tinggi dan potensi pasar yang masih terbuka lebar. Baik di dalam negeri maupun di luar negeri.

“Buah-buahan merupakan komoditas yang memberikan kontribusi Pendapatan Domestik Bruto (PDB) Hortikultura tertinggi, dengan rata-rata sebesar 54,7% dari PDB hortikultura. Setelah FGD ini, saya harap kongkrit langsung jalan. Daerah mana yang lahannya siap langsung buat MoU. 13 daerah akan kami pantau terus progres seperti apa,” tandasnya. (Dibyo).

Ket.Foto: H. Ahmad Dawami (pegang mic).

beritalima.com
beritalima.com beritalima.com beritalima.com beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *