Hadiri Peringatan HUT RI, Fawait Bagikan Sembako Dan Pengobatan Gratis

  • Whatsapp

JEMBER, beritalima.com|
Anggota DPRD provinsi Jatim Muhammad Fawait SE MSc menyatakan kegembiraannya, bahwa pihaknya bisa memperingati Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia ke-77 dengan penuh suka cita bersama beberapa elemen masyarakat, beberapa organisasi, serta beberapa anggota parlemen dari PAN, NasDem dan Golkar.

“Alhamdulillah ini baru selesai. Kami hari ini mengikuti upacara kemerdekaan Republik Indonesia ke 77 di daerah kebun, di pinggir perkebunan. Bagaimana acara ini di adakan oleh masyarakat pinggir kebun dan pinggir hutan, dan kami diundang sebagai anggota DPRD Provinsi Jawa Timur. Kebetulan kami diundang sekaligus untuk membagikan sembako dan melakukan pengobatan gratis untuk masyarakat yang hadir dalam acara ini,” terang ketua fraksi partai Gerindra ini.

Bendahara DPD partai Gerindra Jatim ini menuturkan, bahwa dalam kesempatan itu hadir beberapa organisasi, antara lain Laskar Nusantara, kawan-kawan pengurus Ansor cabang kencong, dan kawan-kawan pengurus pemuda Muhammadiyah Kabupaten Lumajang.

Fawait mengungkapkan bahwa acara ini sendiri dilaksanakan di kecamatan Tempurejo di desa Pondok Joyo, di pinggir perkebunan XII, masyarakat pinggir hutan juga menjadi pemrakarsa.

“Acara ini bagi saya adalah sesuatu yang luar biasa, karena walaupun mereka sibuk dengan pekerjaan mereka masing-masing sebagai buruh, sebagai petani, sebagai masyarakat desa, tapi mereka masih menyempatkan diri untuk melaksanakan upacara proklamasi sebagai bentuk dan wujud jiwa patriotisme yang dimiliki oleh seluruh masyarakat Republik ini. Tidak memandang siapa dia, apa pekerjaannya dan dari golongan manapun, semua kalau 17 Agustus jiwa nasionalismenya timbul,” sambung anggota komisi C DPRD provinsi Jatim ini.

Fawait menegaskan, apa yang dilakukan oleh masyarakat ini merupakan sebuah cermin, bahkan semua melaksanakan upacara kemerdekaan.

“Kebetulan pada acara ini saya di dapuk sebagai pembina pemimpin upacara, yang pesertanya bukan cuman dari ormas saja, tapi ada juga dari masyarakat setempat dan masyarakat pinggir kebun. Bahkan lebih banyak masyarakat pinggir kebun, dan biasanya usianya sudah tidak mudah lagi. Dalam diskusi kami tadi dengan masyarakat, saya sebagai anggota DPRD tentu tidak datang begitu saja, ya kita melakukan pembagian sembako dan juga pengobatan gratis,” lanjutnya.

Fawait menambahkan, dalam beberapa kali bincang-bincang ia dengan masyarakat, mereka menyampaikan bahwa kemerdekaan Republik Indonesia ke-77 tahun ini merupakan sebuah anugerah yang luar biasa, walaupun mereka hari ini masih dalam kondisi yang miskin atau bahasa mereka tadi, bahwa mereka belum merasakan kemerdekaan seutuhnya, khususnya yang di pinggir perkebunan dan pinggir hutan.

“Masyarakat daerah ini, sebelum merdeka orang di pinggir hutan sama pinggir kebun ini, karena kolonialisme mereka tidak bisa hidup sejahtera, sampai hari ini ternyata mereka setelah 77 tahun merdeka, mereka tetap belum merasakan kesejahteraan yang signifikan. Tapi mereka tetap bersyukur mereka bisa menjadi bangsa yang merdeka, bahkan dalam perbincangan itu mereka mendoakan semua pemimpin kita, mulai dari Gubernur sampai Presiden, untuk bisa menjadi pemimpin yang bisa membuat bangsa ini menjadi bangsa yang maju, bangsa yang lebih baik lagi,” ucapnya.

Lebih jauh Fawait menyebutkan bahwa mereka menitipkan pesan, mereka hari ini masih dalam kondisi miskin, dan kita ketahui bersama bahwa mayoritas penduduk miskin di Jawa Timur itu yang banyak ada di desa, khususnya daerah di desa-desa yang di pinggir perkebunan, pinggir hutan, yang notabene itu adalah Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

“Tentu ini menjadi PR kita bersama, tidak bisa ini diserahkan kepada salah satu pihak saja, tidak bisa diserahkan hanya kepada Pemda, tidak bisa hanya diserahkan kepada Pemprov, tapi perlu kolaborasi antara pemerintah daerah, pemerintah provinsi dan kementerian. Karena kita tahu bersama bahwa BUMN berdasarkan undang-undang dasar, tidak hanya didirikan untuk menjadi sumber penerimaan bagi negara, tapi juga membantu untuk ikut serta memberikan tekstur kualitas positif kepada masyarakat sekitar, khususnya dalam pengentasan kemiskinan, dan bagaimana upaya untuk melaksanakan kesejahteraan masyarakat, minimal yang ada di pinggir perkebunan,” tandasnya.

“Yang kedua adalah bagaimana dia ikut serta membantu pemerintah untuk mengatasi kemiskinan dan mensejahterakan masyarakat, khususnya masyarakat di sekitar kebun di wilayahnya. Dalam kesempatan ini juga saya mendiskusi dengan banyak pihak, ini perlu sesuatu hal yang kebijakannya tidak biasa ya. Yang tidak seperti selama ini, bahwa mungkin ke depan BUMN bisa bersinergi dengan pemerintah provinsi, duduk bersama, bagaimana mengentaskan kemiskinan di daerah kebun sama di hutan. Mereka juga warga negara Indonesia, mereka juga berhak untuk menikmati kekayaan alam yang dimiliki oleh negara, sehingga bagi kami Gerindra, PAN, NasDem dan Golkar, kami akan terus berjuang untuk memberikan hak bagi masyarakat desa, terutama di pinggir kebun dan hutan untuk menikmati kehidupan yang bahagia, dan sejahtera,” tegasnya.

“Kalau dulu BUMN dikuasai oleh kolonial, kini BUMN harus bisa memberikan kontribusi yang positif untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat diwilayahnya, harus mampu mengentaskan kemiskinan. Kami akan terus mengawal agar fungsi BUMN selaras dengan UUD, bahwa kekayaan negara dipergunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat,” pungkasnya.(Yul)

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait